Parapuanc.co - Ada faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi budak cinta atau bucin.
Menurut sudut pandang psikologis, bucin adalah kondisi ketika seseorang tengah memuja orang yang mereka kagumi baik secara sadar maupun tidak.
Hal ini ditandai dengan cara mencintai orang lain, baik mencintai kekurangan maupun kelebihannya.
Sigmund Freud, seorang psikolog mengatakan bahwa kondisi kondisi semacam ini nyaris terjadi pada remaja ketika mereka berada di fase awal jatuh cinta.
Di fase ini, mereka akan melakukan segala sesuatu untuk mengeksplorasi sisi-sisi seseorang yang dicintai.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bucin tidak merujuk pada arti tertentu.
Istilah bucin hanya dikategorikan sebagai bahasa prokem atau bahasa gaul saja.
Bicara tentang budak cinta atau bucin, ini dua faktor yang membuat seseorang menjadi bucin.
Melansir dari Kompas.com, berikut penjelasan selengkapnya!
Baca Juga: 3 Tanda Teman Suka Mengendalikanmu, Termasuk Mengusik Ruang Pribadi
1. Faktor Kimia
Faktor pertama yang memengaruhi perilaku bucin adalah faktor kimia.
Dalam kondisi ini, otak manusia diprogram untuk merasakan jatuh cinta.
Ketika merasakan jatuh cinta, hormon dopamin diproduksi secara masih dalam otak sehingga cinta akan terasa candu.
Tak heran ketika sedang jatuh cinta, semua hal yang dilakukannya tersama menyenangkan dan menciptakan kepuasan tersendiri.
Sementara untuk faktor psikologis, tingkat keparahan seseorang menjadi bucin dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya.
Semakin rendah harga diri, kondisi mental, hingga keadaan emosional, maka besar kemungkinan jika mereka akan menjadi bucin pada yang dikagumi.
Nah, Kawan Puan, itu tadi dua faktor yang mengakibatkan seseorang menjadi bucin.
Sekarang kamu sudah tahu kan!
Baca Juga: 3 Tanda Teman Suka Mengendalikanmu, Termasuk Mengusik Ruang Pribadi
(*)