Mereka menemukan bahwa semakin tinggi ayahnya maka semakin panjang dan berat bayi yang dilahirkan.
Artinya, ayah mewariskan 70% pertumbuhan anak.
Meski demikian, genetik bukanlah faktor utama untuk menentukan tinggi badan seseorang.
Di beberapa kasus ayah yang memiliki postur tubuh pendek mungkin dapat memiliki anak yang lebih tinggi darinya.
Ataupun sebaliknya, ayah yang jangkung juga bisa memiliki anak yang pendek.
Oleh karena hal itu, para ilmuwan akhirnya menyimpulkan bahwa 30% kemungkinan tinggi badan anak bisa dimaksimalkan dengan berbagai cara.
Termasuk melalui pola makan, kondisi hormon, hingga aktivitas fisik.
Meskipun tinggi badan anak mewarisi ayahnya, namun faktor pendukung lainnya juga memengaruhi ya Kawan Puan.
Baca Juga: Perlu Pendampingan Ortu, Psikolog UI Sebut Ini Manfaat Main Lato-Lato
(*)