Parapuan.co - Menumbuhkan kecintaan membaca pada anak di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang membuat banyak orang cenderung bergantung pada gadget sebaiknya dilakukan.
Menumbuhkan kecintaan membaca buku pada anak tidaklah mudah di zaman digital seperti saat ini.
Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah tepat, termasuk sejak anak baru lahir hingga berusia lima tahun.
Berikut tips menumbuhkan kecintaan membaca pada anak sesuai tahapan usianya, sebagaimana diungkap psikolog klinis dan keluarga, Pritta Tyas!
1. Saat Anak Berusia 1-8 Bulan
Kamu bisa menumbuhkan kecintaan membaca pada anak di usia 1-8 bulan dengan beberapa cara:
Pertama, ceritakan semua hal yang ada di sekitarnya saat sedang menggendong, menimang, atau menyusui buah hati.
Kedua, sering-seringlah mengajak anak berbicara dengan merespons ocehannya atau dengan melantunkan nyanyian saat bersama anak.
Ketiga, bacakan buku yang memiliki visual sederhana dan deskripsi atau tulisan yang minim.
Baca Juga: Tak Perlu Pusing, Begini Cara Asyik Mengenalkan Huruf pada Anak
Ingat, gunakan bahasa yang sederhana saat menceritakan, mendeskripsikan sesuatu, dan/atau membacakan buku untuk anak.
2. Saat Anak Berusia 18 Bulan sampai 3 Tahun
Memasuki usia 18 bulan hingga 3 tahun, kamu bisa mendengarkan anak dan mendorongnya untuk terus berbicara.
Bila perlu, jadwalkan untuk membaca buku setiap harinya agar kecintaan membaca dalam diri anak tumbuh.
Lalu, kamu bisa mendorong anak berkreasi dengan menggambar, membangun balok, atau bermain apa pun. Setelah itu, minta mereka menceritakan aktivitasnya.
Agar cara-cara itu efektif, kurangi distraksi saat bersama anak. Jangan menonton TV atau memegang ponsel sewaktu bermain dengan si kecil.
3. Saat Anak Berusia 3-5 Tahun
Di usia ini, kenalkan huruf dan beri pertanyaan mudah mengenai abjad saat sedang melihat atau membaca poster ketika keluar rumah.
Baca Juga: 5 Cara Pemilihan Gadget yang Sesuai Umur Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Kamu juga bisa memilihkan buku untuk dibaca anak, kemudian meminta mereka menceritakan isi buku yang sudah pernah dibaca.
Biarkan anak berimprovisasi dan tetaplah berikan dorongan bercerita meskipun tidak runut dan jauh dari sempurna.
Selanjutnya, kamu dapat pula mengajukan pertanyaan pada anak hingga melengkapi cerita yang disampaikannya.
Semoga cara tersebut tidak sulit untuk kamu terapkan ya, Kawan Puan. Selamat mencoba!
(*)