Parapuan.co - Jelang Hari Gizi Nasional pada 25 Januari 2023 mendatang, masalah terkait pemenuhan gizi semakin terdengar.
Tidak hanya terkait obesitas, istilah stunting juga semakin sering kita dengar.
Dalam acara Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K selaku dokter spesialis gizi klinik RSPI menjelaskan berbagai hal terkait stunting.
Stunting merupakan kekurangan gizi pada bayi di seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak juga tumbuh kembang anak.
Dokter Raissa kemudian menjelaskan bahwa stunting ditunjukkan jika TB/U , -2SD kurva WHO.
"Stunting pada 1000 hari pertama kehidupan akan menyebabkan kemampuan berpikir yang menurun," ujar dr. Raissa.
Akibat jangka panjangnya, sekolah buruk, pendapatan dan produktivitas rendah, serta berbagai risiko penyakit kronis mungkin muncul.
Berdasarkan hasil SSGI tahun 2021, angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun, dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen.
"Meski mengalami penurunan, ternyata satu dari lima anak Indonesia mengalami stunting, lho," imbuh dr. Raissa.
Baca Juga: Jelang Hari Gizi Nasional, Dokter Ungkap 5 Kiat Memutus Rantai Stunting di Indonesia
Apa Penyebab Stunting?
Pada dasarnya ada 3 faktor penyebab stunting, yakni ibu dan calon ibu, bayi dan balita, serta lingkungan ekonomi dan sosial.
Dari ibu dan calon ibu, ada penyebab mengapa stunting bisa terjadi, mulai dari kondisi kesehatan ibu, jarak kehamilan terlalu dekat, ibu dengan anemia, malnutrisi, dan ibu remaja.
"Sekarang, malah banyak ibu muda. Padahal, idealnya mengandung itu jika usia sudah di atas 19 tahun," ujar dr. Raissa.
Sedangkan, bayi dengan kelahiran prematur, ASI tidak ekslusif, dan MPASI juga asupan gizi yang kurang bisa menyebabkan stunting.
Untuk faktor sosial ekonomi dan lingkungan, beberapa penyebab stunting ialah status ekonomi rendah.
Selain itu, tingkat pendidikan rendah, pelayanan kesehatan terbatas, higenitas, dan sanitasi buruk jadi penyebabnya.
Lalu, bagaimana cara mencegah stunting?
Baca Juga: Cegah Stunting, Minum Tablet Tambah Darah Bantu Gizi Seimbang
Untuk mencegah stunting, diperlukan pola asuh, pola makan, dan sanitasi yang baik.
Ada beberapa cara mencegah stunting yang dimulai dengan kampanye gizi seimbang, diikuti dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Selain itu, priotiras layanan pada balita melalui pelayanan kesehatan maupun kunjungan rumah wajib dilakukan.
Tak ketinggalan, pemberian suplementasi gizi sebaiknya dilakukan. Bersamaan dengan pemberian makanan tambahan kepada balita kurang gizi maupun ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK).
(*)