Parapuan.co - Kasus bayi yang diberi kopi instan oleh sang ibu kini sedang jadi perbincangan hangat di Twitter.
Pengguna Twitter dengan akun Rizal do, @afrkml membagikan tautan video mengenai seorang ibu yang memberikan minum kopi susu instan pada bayinya.
"Susu kental manis itu bukan susu!' Ya iyasih bener, tapi bukan berarti bayi boleh dikasih kopi-susu mentang2 ada susunya ???? Sebaiknya para orang tua ini harus banyak belajar dari yg ngerti daripada sok tau sehingga berisiko membahayakan anaknya sendiri ????" kata Rizal do.
“Susu kental manis itu bukan susu!”
— Rizal do ???? (@afrkml) January 22, 2023
Ya iyasih bener, tapi bukan berarti bayi boleh dikasih kopi-susu mentang2 ada susunya ????
Sebaiknya para orang tua ini harus banyak belajar dari yg ngerti daripada sok tau sehingga berisiko membahayakan anaknya sendiri ????pic.twitter.com/nlQOomjo6T
Ia menegaskan bahwa kafein dalam bentuk apapun, termasuk teh maupun kopi dilarang diberikan ke bayi untuk alasan apapun.
"Meski alesannya biar ga kejang atau mengatasi kejang biar berhenti, semua itu mitos dan ga bener! Bisa palpitasi atuh bayinya dikasih kopi," pungkas Rizal do.
Dilansir dari Mom Junction, bayi tidak boleh mengonsumsi minuman berkafein, jadi kopi pun sebaiknya tak diberikan ke anak.
Di mana American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa anak-anak tidak boleh minum minuman berkafein hingga usia lima tahun.
Bahkan biasanya disarankan untuk tidak menawarkan kopi setidaknya sampai anak berusia remaja.
Para orang tua hendaknya paham bahwa kopi tidak memberikan nutrisi apapun pada bayi dan balita.
Baca Juga: Viral Bayi Usia 54 Hari Meninggal Diberi Obat Tradisional, Dokter Ungkap Bahayanya
Selain itu, efek kafein dampaknya lebih terlihat pada anak-anak, dibanding orang dewasa.
Pengaruh Kopi Pada Bayi dan Balita
Memang kebanyakan orang dewasa mengonsumsi kopi untuk merasakan efek stimulasi dari kafein.
Meski boleh dikonsumsi oleh orang dewasa, minuman berkafein tidak boleh diberikan pada bayi.
Pasalnya bayi memiliki massa tubuh yang rendah, dan sistem organnya masih berkembang.
Oleh sebab itu, sejumlah kecil kafein mungkin cukup untuk memicu efek negatif pada bayi.
Walaupun efek kafein pada organ bayi belum dipelajari secara ekstensif, tapi para ahli percaya bahwa kafein dapat berdampak negatif terhadap perkembangan berbagai sistem organ tubuh bayi.
Di mana sistem saraf dan peredaran darah bisa menjadi yang paling terpengaruh oleh kafein.
Baca Juga: 4 Perbedaan Memulai MPASI pada Bayi Dahulu vs Sekarang, Seperti Apa?
Berikut ini efek kafein yang dikonsumsi oleh bayi dan balita:
- Bayi mungkin menunjukkan sifat lekas marah karena efek pada sistem saraf, karena kafein menyebabkan pusing dan sakit kepala, sehingga si kecil mudah rewel.
- Meningkatkan detak jantung dan tekanan darah
- Bayi mungkin menunjukkan peningkatan kewaspadaan dan kurang tidur.
- Kafein merupakan diuretik karena meningkatkan output urin, tapi kondisi ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi muda.
- Berdampak buruk bagi kesehatan tulang.
- Produksi asam lambung meningkat sehingga anak berisiko mengalami refluks asam.
Sebagai orang tua, Kawan Puan harus tahu bahwa kafein dianggap sebagai zat psikoaktif yang berpotensi membuat ketagihan.
Oleh sebab itu, bayi yang disuguhi kopi secara berkala mungkin sering memintanya, alhasil berbagai efek di atas pun sering dialami anak.
Mengetahui kafein berdampak buruk bagi bayi dan balita, maka pastikan orang tua tidak memberikannya pada anak ya.
Baca Juga: Ini Gejala Sindrom Prader Willi Pada Bayi hingga Dewasa Seperti Anak Oki Setiana Dewi
(*)