Parapuan.co - Berbicara mengenai apa itu hypersex atau hiperseksualitas tidak terlepas dari kondisi gangguan perilaku seksual kompulsif.
Istilah paling gampang dari kondisi hiperseksualitas merujuk pada seseorang yang punya kecenderungan kecanduan hal-hal berbau seksual.
Karakteristik orang yang hypersex bisa dilihat dari ketidakmampuannya mengendalikan dorongan seksual hingga mempunyai fantasi seks yang tidak terkendali.
Meski karakteristik kondisinya bisa dipastikan, akan tetapi penyebab dari hypersex sendiri tidak bisa dijelaskan lo, Kawan Puan.
Mengutip Very Well Mind, hypersex atau hiperseksualitas bisa saja disebabkan karena sejumlah kondisi kesehatan serius, semisal:
- Kondisi seperti epilepsi yang menyebabkan kerusakan beberapa bagian otak sehingga memicu hypersex.
- Ketidakseimbangan kimia di otak, di mana bisa memicu berkurangnya minat atau dorongan pada seks atau malah membuat dorongan tersebut semakin kompulsif.
- Penyalahgunaan narkoba atau alkohol atau ada riwayat keluarga dengan kondisi kesehatan mental dan pelecehan seksual.
Lantas, bagaimana mendeteksi seseorang memiliki kondisi hiperseksualitas? Berikut uraiannya!
Baca Juga: Hiperseksualitas dalam Hubungan Suami Istri, Apakah Berbahaya?
1. Gangguan Aktivitas Sehari-hari
Orang dengan gangguan perilaku seksual kompulsif akan bisa dilihat dari kesehariannya.
Gejala seperti yang disebutkan di atas tentu akan mengganggu keseluruhan aktivitas sehari-hari dari seseorang dengan kondisi hypersex.
2. Ketidakmampuan untuk Berhenti
Orang yang mengalami hiperseksualitas tidak bisa mengendalikan perilakunya meski sudah berusaha.
Bahkan ketika mereka sudah mendapatkan konsekuensi negatif, perilakunya tetap sulit dikontrol.
3. Perilakunya Semakin Parah
Seorang dengan gangguan hiperseksual merasa perlu terlibat dalam hal-hal berbau seks dalam jumlah yang semakin meningkat.
Alhasil, kondisi hypersex mereka malah akan semakin parah karena dorongan dalam dirinya makin kuat.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Sextortion, Bentuk Pemerasan Berupa Hubungan Seksual
4. Gelisah
Seseorang yang hiperseksual akan merasa gelisah jika tidak melakukan perilaku seksual.
5. Kehilangan Kesenangan
Pada akhirnya, salah satu indikator seseorang yang hiperseksual adalah bahwa tindakan seksual mereka tidak memberikan kesenangan lagi.
Sayangnya mereka mempunyai dorongan kuat untuk perilaku seksual dan tidak bisa mengendalikan, apalagi menghentikannya.
Kondisi hiperseksualitas memang mengkhawatirkan, tetapi bukan berarti tidak dapat disembuhkan atau minimal dikurangi.
Namun, seorang hypersex perlu terlebih dulu menyadari gangguan perilaku seksual yang dialami dan dirasakannya.
Bila sudah, barulah bisa mencari solusi untuk bertemu dengan terapis atau orang yang profesional di bidang kesehatan mental.
Bagaimana menurut Kawan Puan, nih?
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Revenge Porn, Kekerasan Seksual seperti Dialami Venna Melinda
(*)