2. Kualitas Pendiri Startup
Penyebab kedua yaitu kualitas dari pendiri startup yang belum mumpuni karena tidak adanya mentor tadi.
Padahal, pendiri startup adalah sosok yang mestinya menentukan ke mana bisnis akan berjalan.
Tanpa arahan dan pengalaman, kemungkinan pengusaha startup gagal lebih besar.
3. Hanya Euforia
Kemungkinan ketiga, bisnis yang dibangun hanya karena euforia sesaat atau ikut-ikutan tren akan sulit bertahan.
Pasalnya saat ikut-ikutan, pengusaha cuma membuat startup tanpa memahami rantai bisnis agar startup-nya bisa bertahan.
Selain pendiri, keberadaan investor yang juga cuma ikut-ikutan akan berdampak pada kelangsungan startup itu sendiri.
Belum lagi jika investor hanya melihat perkembangan sesaat tanpa mempertimbangkan masa depan bisnis startup.
Jadi, ternyata perusahaan startup yang terbilang pesat perkembangannya di Indonesia juga belum tentu bisa bertahan di tengah persaingan ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 3 Startup Asal Indonesia Bergabung dengan Google for Startups Accelerator, Apa Itu?
(*)