Penerimaan vaksinasi HPV oleh anak SD ini terintegrasi dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
"Imunisasi HPV ini diberikan bagi anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/sederajat," papar dr. Prima.
Dokter Prima menambahkan untuk mendorong keberhasilan program ini, maka diperlukan kolaborasi berbagai pihak dalam meningkatkan edukasi tentang pentingnya imunisasi HPV sebagai langkah pencegahan primer kanker serviks.
Prof. Yudi menyatakan vaksinasi HPV yang diterima anak-anak umur 9-13 tahun cukup dua dosis saja.
Sementara, mereka yang berusia 13 tahun, harus menerima tiga dosis dengan jarak waktu penyuntikan 0-1-6.
"Jaraknya 0-1-6. Sekarang vaksin, satu bulan kemudian vaksin, enam bulan setelahnya vaksin," terangnya.
Menerima Vaksin HPV Setelah Berhubungan Badan
Meskipun disarankan vaksinasi HPV dilakukan sebelum berhubungan badan, tapi semua orang yang sudah aktif secara seksual pun tetap harus menerima vaksin ini.
"Yang jelas bahwa walaupun sudah aktif seksual, vaksinasi itu penting," pungkas Prof. Yudi.
Ia menjelaskan kalau efektivitas vaksin tak ditentukan dari sudah atau belumnya berhubungan seksual, karena lebih berfokus pada usia.
"Karena yang berperan adalah antibodi, sesudah tubuh ada antigen, tubuh membuat antibodi. Setiap usia berbeda, makin tua (antibodinya) makin jelek," ujarnya.
Prof. Yudi pun berpesan bagi yang sudah aktif secara seksual dan ingin vaksin HPV, sebaiknya melakukan pap smear terlebih dahulu untuk mengetahui kesehatan reproduksi.
Sebagai catatan penting, vaksinasi HPV bukan hanya untuk perempuan, tapi juga laki-laki ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Tanya Dokter Obgyn: Bolehkan Berhubungan Intim Sebelum dan Setelah Vaksin Serviks?
(*)