Parapuan.co - Anak perempuan Young Lex dan Eriska Nakesya divonis mengidap autisme.
Zaenab Alexander atau akrab disapa Zizi ini didiagnosis mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD) alias autis sejak berusia satu tahun delapan bulan.
Hal ini tentu membuat Young Lex dan Eriska Nakesya merasa begitu sedih.
Sebelumnya, baik Young Lex maupun Eriska tak pernah menceritakan kondisi sang anak di media sosial.
"Aku enggak pernah ngomong di mana-mana kalau anak aku autis. Awalnya aku sedih banget pas tahu anak aku autis," ungkap Eriska dilansir dari Tribun Jatim.
Mengenai kondisi sang anak, Eriska kemudian mengonsultasikannya pada dokter.
Dokter pun menyarankan agar Zizi melakukan terapi.
"Dokternya bilang katanya kalau anak autis itu pinter banget, tapi itu harus diasah, misal diterapi. Pas aku masuk ke tempat terapi itu, banyak banget anak-anak yang Autism Spectrum Disorder (ASD)," tambah Eriska.
Respons Young Lex
eri
Ketika mengetahui sang anak mengidap autis, Young Lex mendampingi istri dan anaknya.
Selama satu minggu, Young Lex berada di rumah dan sengaja membatalkan segala pekerjaannya.
Young Lex sengaja menghabiskan waktu untuk bermain game bersama dengan anak dan istrinya.
Diceritakan Eriska, hal ini dilakukan Young Lex untuk mengekspresikan rasa sedihnya.
"Dia sih enggak nangis depan aku. Tapi dia langsung cancel semua acara dia selama satu minggu, kerjaan dia, meeting dia. Karena memang kaget tahu anaknya begitu. Tapi sekarang sudah biasa dan kita udah terima itu, karena kan udah tahu solusinya. Sekarang udah ngomong, tapi enggak selancar anak-anak biasa," tambah Eriska.
Curiga Karena Terlambat Bicara
Ketika Zizi berusia satu tahun lebih ia heran melihat banyak anak seusianya yang sudah pandai berbicara.
Karena penasaran, Eriska pun memeriksakan Zizi ke dokter anak.
Setelah mendatangi tiga dokter, Eriska Nakesya akhirnya mengetahui bahwa putrinya mengidap autis.
"Pas itu usianya 1 tahun 8 bulan, sepupu aku ada anaknya usia seusia dia tapi dia bisa ngomong. Kok anak aku belum ya. Akhirnya aku periksa ke dokter, dokter pertama bilang ini ciri-ciri autis. Kalau anak autis itu kan sering shaking (bergetar), terus kalau dipanggil enggak nengok," ungkap Eriska Nakesya.
Untungya, autis yang dialami Zizi ini masih tahap rendah. Menurut dokter, Zizi akan bisa disembuhkan.
"Aku berobat ke beberapa dokter sampai ke psikolog akhirnya dia udah vonis kalau anak aku autis tapi tingkatannya lebih rendah, jadi kalau diobatin mudah," ujar Eriska Nakesya.
Vonis autis yang diterima Zizi itu terjadi di tahun 2021.
Hampir dua tahun berlalu, kondisi Zizi kini diakui Eriska telah membaik. Meski begitu saat berbicara Zizi tidak selancar anak-anak yang lain.
Baca Juga: Mengenal Perilaku Berulang Anak Autis seperti di Drakor Extraordinary Attorney Woo
(*)