Parapuan.co - Putra Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo belum lama ini harus dilarikan ke rumah sakit.
Bhai Kaba Bramantyo, anak keempat Hanung Bramantyo ini sampai harus menjalani perawatan intensif di ICU.
Kabar ini dibagikan suami Zaskia Mecca tersebut lewat unggahan di Instagram pribadinya, pada Rabu (15/2/2023).
"Setelah diagnosa dokter, @bhaikaba terkena Bronchitis. Sampai jam 2 pagi ini, saturasi tak kunjung naik. Kaba lalu dipindahkan ke ICU agar mudah di monitor. God, help us. Help Kaba," ujar sutradara kondang tersebut.
View this post on Instagram
Setelah satu hari menjalani perawatan di ICU, Zaskia Mecca pun mengabarkan Kaba akhirnya bisa dipindahkan ke kamar rawat biasa.
Melalui unggahannya tersebut, Zaskia pun menjelaskan bahwa putranya mengalami bronchitis pneumonia atau bronkopneumonia.
"Alhamdulilah udah pindah kamar rawat inap walaupun belum bisa copot oksigen karena saturasi belum oke.. semoga bisa terus membaik, makasih semua doa dan perhatiannya (emoji) jadi Kaba bukan ashmanya, tapi bronchitis pneumonia.. ada virus di parunya (emoji) belum diketahui jenisnya," terang Zaskia Mecca di Instagram story-nya, Kamis (16/2/2023).
Lalu, apa itu sebenarnya bronkopneumonia seperti yang dialami Bhai Kaba?
Baca Juga: Bukan Asma, Anak Zaskia Mecca Ternyata Dirawat Karena Pneumonia, Kenali Gejalanya pada Anak
Apa Itu Bronkopneumonia?
Bronkopneumonia adalah sejenis pneumonia, suatu kondisi yang menyebabkan radang paru-paru.
Bronkus adalah saluran udara besar yang menghubungkan batang tenggorokan ke paru-paru.
Bronkus ini kemudian terbagi menjadi banyak tabung udara kecil yang dikenal sebagai bronkiolus, yang membentuk paru-paru.
Di ujung bronkiolus terdapat kantung udara kecil yang disebut alveoli tempat berlangsungnya pertukaran oksigen dari paru-paru dan karbon dioksida dari aliran darah.
Pneumonia menyebabkan peradangan di paru-paru yang menyebabkan alveoli ini terisi cairan. Cairan ini merusak fungsi paru-paru normal, menghasilkan berbagai masalah pernapasan.
Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang memengaruhi alveoli di paru-paru dan bronkus.
Mengutip dari laman resmi Kemenkes, bronkopneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada bronkus dan alveolus, sedangkan pada bronkitis, infeksi terjadi hanya pada bronkus.
Baca Juga: Mark Westlife Terkena Pneumonia, Kenali Penyebab dan Gejala Radang Paru-Paru
Seseorang yang mengalami bronkopneumonia dapat merasa sulit bernapas lega atau sesak napas karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.
Gejala bronkopneumonia dapat berkisar dari ringan hingga berat. Kondisi ini yang paling umum jenis pneumonia pada anak dan penyebab utama kematian akibat infeksi pada anak usia di bawah 5 tahun.
Gejala, penyebab, komplikasi, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan bronkopneumonia biasanya sama dengan pneumonia.
Gejala Bronkopneumonia
Gejala bronkopneumonia bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Gejala lebih cenderung parah pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, seperti anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, atau orang yang memiliki kondisi tertentu atau sedang mengonsumsi obat tertentu.
Mengutip dari Medical News Today, gejala bronkopneumonia dapat meliputi:
- Demam
- Kesulitan bernapas, seperti sesak napas
- Nyeri dada yang mungkin memburuk dengan batuk atau bernapas dalam-dalam
- Batuk lendir
- Berkeringat
- Menggigil atau menggigil
- Nyeri otot
- Energi rendah dan kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Sakit kepala
- Kebingungan atau disorientasi, terutama pada orang dewasa yang lebih tua
- Pusing
- Mual dan muntah
- Batuk darah
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab paling umum dari bronkopneumonia adalah infeksi paru-paru bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza tipe b (Hib).
Infeksi paru-paru virus dan jamur juga dapat menyebabkan pneumonia.
Kuman berbahaya dapat masuk ke bronkus dan alveoli dan mulai berkembang biak.
Sistem kekebalan tubuh menghasilkan sel darah putih yang menyerang kuman tersebut, yang menyebabkan peradangan. Gejala sering berkembang dari peradangan ini.
Faktor risiko untuk mengembangkan bronkopneumonia termasuk Sumber Tepercaya:
- Berada di bawah usia 2 tahun.
- Berusia di atas 65 tahun.
- Merokok atau penggunaan alkohol berlebihan.
- Infeksi pernapasan baru-baru ini, seperti pilek dan flu.
- Penyakit paru-paru jangka panjang, seperti COPD, cystic fibrosis, bronkiektasis, dan asma.
- Kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes, gagal jantung, penyakit hati.
- Kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau gangguan autoimun tertentu.
- Minum obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh, seperti untuk kemoterapi, transplantasi organ, atau penggunaan steroid jangka panjang.
- Operasi atau trauma baru-baru ini.
Baca Juga: Putri Zaskia Mecca Ikut Sekolah Bola, Ini Manfaat Sepak Bola untuk Perempuan
(*)