- Kecerobohan dan kurangnya perhatian terhadap detail.
- Terus memulai tugas baru sebelum menyelesaikan yang lama.
- Keterampilan organisasi yang buruk.
- Ketidakmampuan untuk fokus atau memprioritaskan.
- Terus-menerus kehilangan atau salah menempatkan barang.
- Kelupaan.
- Kegelisahan dan kegelisahan,
- Kesulitan untuk tetap diam, dan berbicara tidak pada gilirannya.
- Melontarkan tanggapan dan sering menyela orang lain.
- Perubahan suasana hati, lekas marah dan cepat marah.
- Ketidakmampuan menghadapi stres.
- Ketidaksabaran ekstrim.
- Mengambil risiko dalam aktivitas, sering kali dengan sedikit atau tanpa memperhatikan keselamatan pribadi atau keselamatan orang lain – misalnya, mengemudi dengan berbahaya.
Mengutip CDC, gejala ADHD dewasa dapat menyebabkan kesulitan di tempat kerja, di rumah, atau dengan hubungan.
Gejala mungkin terlihat berbeda pada usia yang lebih tua, misalnya, hiperaktif mungkin muncul sebagai kegelisahan yang ekstrem.
Gejala bisa menjadi lebih parah ketika tuntutan masa dewasa meningkat.
Kondisi Lain Terkait ADHD Dewasa
Seperti halnya ADHD pada anak-anak dan remaja, ADHD pada orang dewasa dapat terjadi bersamaan dengan beberapa masalah atau kondisi terkait.
Salah satu yang paling umum adalah depresi. Kondisi lain yang mungkin dimiliki orang dewasa bersamaan dengan ADHD meliputi:
1. Gangguan Kepribadian: Kondisi di mana seorang individu berbeda secara signifikan dari rata-rata orang dalam hal bagaimana mereka berpikir, merasakan, merasakan atau berhubungan dengan orang lain.
2. Gangguan Bipolar: suatu kondisi yang memengaruhi suasana hatimu, yang dapat berayun dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya.
3. Obsesif Kompulsif (OCD): Suatu kondisi yang menyebabkan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif, masalah perilaku yang terkait dengan ADHD juga dapat menyebabkan masalah seperti kesulitan dalam hubungan dan interaksi sosial.
Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Mengenal Flu Tomat hingga ADHD seperti Dialami Emma Watson
(*)