Parapuan.co - Belakangan, viral di media sosial diskusi soal angkernya Stasiun Manggarai.
Bukan angker mistis, melainkan ganasnya penumpang KRL yang transit untuk berpindah stasiun.
Banyaknya penumpang KRL yang berkumpul di Stasiun Manggarai saat transit ini menimbulkan beragam keluhan dari masyarakat.
Bahkan ada karyawan yang kabarnya memilih resign karena tidak ingin stres setiap hari harus transit di Stasiun Manggarai.
Melansir Kompas.com, diketahui ada sebanyak 125.000-160.000 penumpang KRL Jabodetabek transit di Stasiun Manggarai setiap harinya.
Bahkan di akhir pekan, penumpang transit di Stasiun Manggarai rata-rata mencapai angka 589.905 orang per hari.
Banyaknya penumpang yang menumpuk setiap harinya ini membuat orang lelah dan stres menjalani rutinitas kantor.
Akhirnya, banyak karyawan lebih nyaman dan suka bekerja dari rumah atau work from home.
Hal ini juga menyusul adanya petisi online untuk mengembalikan WFH di laman Change.org.
Baca Juga: Selain Manfaatkan Wi-Fi Gratis, Ini 5 Tips Hemat Uang saat Bekerja Hybrid
Orang-orang berbondong-bondong mengusulkan agar perusahaan kembali menjalankan WFH seperti saat pandemi lalu.
Dalam petisi yang dibuat, banyak orang berujar bekerja di kantor justru membuat karyawan stres.
Belum lagi kalau hujan dan harus terjebak macet selama berjam-jam. Ada juga masalah polusi yang tak boleh dilupakan.
Hal ini akhirnya menimbulkan pertanyaan, apa saja faktor atau penyebab orang akhirnya lebih suka WFH?
Pekerja merasa tetap produktif
Melansir CNBC, dalam sebuah survei dikatakan bahwa pekerja memilih WFH demi keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik dan juga produktivitas.
Saat ini Covid-19 bukan lagi jadi alasan utama orang memilih WFH, namun kehidupan di rumah seperti mengasuh anak jadi alasan utamanya.
Selain itu, mereka mengatakan bekerja dari rumah tidak memengaruhi kemampuan dalam bekerja.
Mereka merasa WFH bukanlah kendala dalam menyelesaikan pekerjaan maupun maju dalam karier.
Baca Juga: PPKM Resmi Dihentikan, Kemenkes Sebut Tak Perlu Lagi Ada WFH
Bahkan, sebanyak 78% orang yang lebih banyak WFH ingin terus melakukannya setelah pandemi.
Fleksibilitas dalam bekerja
Selain alasan di atas, ada juga alasan lain orang memilih untuk WFH.
Yakni fleksibilitas dalam pengaturan waktu kerja. Di mana saat ke kantor, kamu harus benar-benar mengatur waktumu.
Hal ini berbeda dengan bekerja dari rumah, di mana kamu tidak harus meluangkan waktu untuk mandi, bahkan kamu bisa menyempatkan diri untuk tidur siang sebentar.
Melansir Digital.com, dalam sebuah survei, lebih dari 70% orang tetap ingin WFH karena bisa menyempatkan untuk tidur siang bahkan olahraga di tengah hari.
Mereka merasa hal itu bisa meningkatkan produktivitas alih-alih harus bolak-balik dari rumah ke kantor.
Tidak khawatir urusan penampilan
Masih dalam survei yang sama, ada separuh responden mengaku khawatir soal penampilan mereka setelah lama berpisah.
Baca Juga: 5 Tips Praktis Memompa ASI saat Ibu Sibuk Jalani WFH Maupun WFO
Baik dari segi penambahan berat badan, pakaian yang seadanya, hingga kekhawatiran lain.
WFH membuat mereka tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut meski sesekali harus bertemu lewat Zoom.
Waktu bersama keluarga
Dari berbagai alasan yang membuat orang lebih suka WFH, satu yang paling banyak disebut ialah waktu bersama keluarga.
WFH membuat masyarakat bisa menghabiskan waktu dengan keluarga lebih banyak ketimbang bekerja di kantor.
Nah Kawan Puan, kalau kalian tim suka WFH atau WFO nih?
(*)