"Untuk itu pemerintah menyerukan agar semua pihak, termasuk para guru, orang tua
dan pelaku sektor swasta, memprioritaskan asupan nutrisi seimbang pada anak, serta
mendorong aktivitas fisik untuk mencegah dan menghentikan rantai obesitas sedini
mungkin," lanjut dr. Eva.
"Berbagai upaya juga sudah dilakukan pemerintah mulai dari menerbitkan
Permenkes tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta
Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji serta melakukan edukasi
terkait aturan tersebut," tambah dr. Eva.
Menambahkan pernyataan dr. Eva, menurut dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinis, obesitas pada anak menyebabkan sindrom metabolik apabila memiliki tiga atau lebih kondisi:
- Kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang
- Gula darah (glukosa) tinggi
- Rendahnya kadar kolesterol HDL (baik) dalam darah
- Tingginya kadar trigliserida dalam darah
- Tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Kenapa Pengidap Obesitas Tidak Disarankan untuk Lari? Ini Kata Dokter Spesialis