Parapuan.co - Baru-baru ini, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) mencuri perhatian setelah memberlakukan aturan bagi siswa-siswi SMA-SMK mulai masuk sekolah jam 5 pagi.
Hal ini banyak menuai pro dan kontra yang tak hanya terjadi di kalangan masyarakat umum, tapi juga pendidik dan para siswa di luar NTT.
Pasalnya untuk bisa masuk jam 5 pagi, siswa-siswi sekolah menengah harus bangun paling tidak satu jam sebelumnya.
Jika bangun lebih awal dari biasanya tapi tidak tidur lebih awal, apakah pembelajaran yang diterima para siswa dapat efektif dengan dimulai pukul 5 subuh?
Untuk tahu jawabannya, simak efektivitas belajar bagi siswa SMA-SMK atau remaja berusia 13-18 tahun seperti melansir Cdc.gov di bawah ini!
Pentingnya Tidur bagi Siswa
Kawan Puan, tidur adalah kebutuhan penting bagi manusia, tak terkecuali para siswa.
Anak-anak dan remaja yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk berbagai masalah kesehatan dan perilaku.
Siswa yang kurang tidur lebih berisiko memiliki kesehatan mental yang buruk dan kurang konsentrasi.
Baca Juga: 6 Tips Membiasakan Balita Tidur Lebih Cepat, Salah Satunya Meredupkan Lampu
Mereka juga lebih rentan memiliki risiko penyakit obesitas, diabetes, cedera, dan lain sebagainya.
Lantas, berapa banyak waktu tidur yang ideal bagi remaja, khususnya siswa SMA/sederajat yang rata-rata berusia 13-18 tahun?
American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan remaja berusia 13-18 tahun harus tidur antara 8-10 jam sehari.
Logikanya jika sekolah pukul 5 pagi, mereka perlu bangun tidur setidaknya jam 4 subuh.
Artinya siswa paling tidak harus tidur pukul 8 malam untuk mendapatkan jam tidur 8 jam.
Padahal meski berbaring pukul 8 pun, belum tentu seseorang akan langsung terlelap setelahnya.
Jika mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau tugas sekolah, waktu tidur bisa molor.
Belum lagi siswa juga membutuhkan aktivitas lain selain belajar dan mengerjakan tugas sekolah.
Misalnya bersosialisasi, interaksi dengan keluarga, melakukan kegiatan ekstrakurikuler sesuai hobi, dan sebagainya.
Baca Juga: Viral Remaja Nangis Koleksi Merch Dibakar Ortu, Ini yang Perlu Dilakukan Jika Anak Suka Kpop
Membantu Siswa Mendapatkan Tidur Cukup
Agar pembelajaran menjadi efektif, remaja usia 13-18 tahun perlu mendapatkan tidur cukup.
Dalam hal ini, orang tua bisa membantu anak mendapatkan waktu tidur cukup dengan sejumlah cara, yaitu:
1. Menetapkan jadwal tidur yang konsisten selama sepekan menyesuaikan jadwal sekolah dan kegiatan anak.
Ini berarti anak perlu tidur di waktu yang sama setiap malam dan bangun di jam yang sama setiap pagi.
Untuk menetapkan jadwal harian ini, diskusikanlah dengan anak agar lebih efektif.
2. Batasi paparan cahaya dan penggunaan teknologi (dalam hal ini gawai atau ponsel pintar).
Kamu bisa membatasi di mana dan kapan anak bisa menggunakan perangkat elektronik, sehingga tidak main ponsel di kamar saat hendak tidur.
Kiranya, itulah informasi mengenai efektivitas belajar remaja yang dipengaruhi pula oleh jam tidurnya.
Hal ini bisa berarti bahwa memulai sekolah di jam lebih awal atau belajar lebih lama boleh jadi tidak efektif.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat ya, Kawan Puan!
Baca Juga: Tips agar Orang Tua Jadi Instruktur Mengemudi yang Tepat bagi Anak Remaja
(*)