Parapuan.co - Kain tradisional Indonesia layaknya kain tenun kini bukan hanya untuk acara kebudayaan, namun bisa dipakai dengan gaya modern.
Misalnya karya dari Temma Prasetio bertajuk Innheritance, mengawinkan warisan budaya kain tenun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam koleksi busana pria bernuansa modern, simple, dan relax.
Bahkan Temma sendiri akan memperkenalkan kain tenun dari karya Inheritance dalam ajang Dubai Fashion Week Autumn/Winter 2023-2024 pada 11 Maret 2023 mendatang.
Koleksi Inheritance mengobinasikan kain tenun NTT dengan katun, twill, wool, sifon, hingga organza.
Bebagai bahan tersebut membuat karya Temma Prasetio jadi berkesan modern dan unik.
Sehingga tak dimungkiri koleksi Inheritance ini menonjolkan kesan simple, namun juga bold, playful dan lekat dengan sentuhan kultural.
Karya Inheritance ini terdiri dari 24 koleksi, berbentuk:
- Jaket
Baca Juga: Itang Yunasz Luncurkan Andalucia Garden, Hasil Kerja Sama dengan JNE
- Oversized coat
- Atasan bersiluet boxy
- Celana berpotongan loose fit
- Celana baggy
Akan Melenggang di Dubai Fashion Week 2023
Dalam beberapa tahun terakhir, kain tenun telah menjadi ciri khas desain Temma Prasetio.
Pada konferensi pers dan private preview koleksi Inheritance di MEN/O/LOGY Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Kamis (2/3/2023), Temma mengaungkap bahwa ia juga mempelajari proses pembuatan kain tenun NTT secara langsung.
Baca Juga: Perjalanan Karier Amelia Rachim, Desainer Perhiasan Pemenang Kompetisi Dunia
Tak hanya itu saja, ia juga membina sejumlah desainer muda asal NTT dalam program bersama
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT.
Di mana setelah rancangan rutin diperagakan di Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion
Week, kini Temma akan melanjutkan misi memperkenalkan tenun NTT serta mengampanyekan kekayaan warisan budaya Indonesia di panggung internasional.
"Dubai Fashion Week 2023 akan menjadi show internasional pertama saya. Tentu memperkenalkan tenun NTT ke pasar Timur Tengah dan internasional adalah suatu misi utama," terang Temma Prasetio.
Ia punya keinginan kuat agar dunia mengenal kekayaan fabrik nusantara yang dibuat dengan dedikasi dan penuh cinta.
"Untuk membuat desain yang versatile dan unik, saya mengombinasikan tenun NTT dengan unsur-unsur tren terkini karena saya ingin mengawinkan modernitas dan heritage," lanjut Temma Prasetio.
Dalam kesempatan ini, Temma Prasetio sangat berterimakasih atas dukungan MEN/O/LOGY by ZAP dalam mewujudkan show perdananya di tingkat global.
Di samping itu, Temma mengungkapkan dirinya dan MEN/O/LOGY memiliki banyak kesamaan misi, di antaranya mendobrak stigma bahwa laki-laki tidak berhak memperhatikan penampilan.
Sebab, ketika memulai karier di bidang fashion design satu dekade lalu, ia melihat persepsi bahwa laki-laki diwajibkan untuk menjadi maskulin dan tidak memedulikan penampilan.
"Kolaborasi MEN/O/LOGY dan Temma mempunyai tujuan yang sama, yaitu bagaimana membuat para pria menjadi lebih peduli, percaya diri serta nyaman menjadi diri sendiri. Itu sejalan dengan harapan MEN/O/LOGY, di mana laki-laki harus confident untuk mengekspresikan dirinya, tanpa meninggalkan kelelakiannya," kata Co-Founder MEN/O/LOGY Bambang Reguna Bukit, atau yang biasa dikenal dengan Bams.
Baca Juga: Desainer Hian Tjen dan Misan Kopaka ungkap Tren Wedding Dress 2023
(*)