BERITA TERPOPULER WELLNESS: Penyebab Hipertensi hingga Obesitas pada Anak

Linda Fitria - Jumat, 3 Maret 2023
Ilustrasi hipertensi
Ilustrasi hipertensi GlobalStock

Parapuan.co - Berikut ini deretan berita terpopuler di kanal Wellness, Jumat (3/3/2023).

Mulai dari obesitas pada anak hingga penyebab dari hipertensi.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan berikut ini Kawan Puan.

1. Obesitas Pada Anak Sebabkan Sindrom Metabolik, Ini Cara Mencegahnya

Rantai obesitas itu harus dihentikan karena bisa berdampak pada sindrom metabolik.

Sindrom metabolik adalah kelainan metabolik kompleks akibat obesitas, di mana kondisi ini terjadi karena pola makan kurang sehat, minim aktivitas fisik, hingga ketidakseimbangan hormonal.

Obesitas terjadi bukanlah sekadar berat badan yang berlebihan saja, sebab bisa juga berdampak pada munculnya berbagai masalah kesehatan lainnya.

Tentunya pemutusan rantai obesitas harus dilakukan sedini mungkin, bahkan dari masa kanak-kanak.

Berdasarkan siaran pers dari Nutrifood (1/2/2023), obesitas pada anak meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik.

Baca Juga: Lebih Sehat, Ini 3 Gerakan Yoga untuk Mengelola Tekanan Darah Tinggi

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, menyatakan menurut riset Riset Kesehatan Dasar 2018, 1 dari 5 anak berusia 5-12 tahun, dan 1 dari 7 remaja berusia 13-18 tahun di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

"Obesitas memiliki konsekuensi berat pada anak karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik," ujar dr. Eva.

Menurut dr. Eva prevalensi sindrom metabolik di Indonesia 23,34 persen, yang mana lebih tinggi pada laki-laki (26,2 persen) dibandingkan pada perempuan (21,4 persen).

Kondisi sindrom metabolik ini diprediksi menyebabkan kenaikan dua kali lipat risiko terjadinya penyakit jantung dan lima kali lipat pada penyakit diabetes melitus tipe 2.

Baca selengkapnya

2. Bisa Jadi Silent Killer, Dokter Ungkap 2 Kelompok Penyebab Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai.

Karena penyakit yang satu ini bisa berakibat fatal dan memengaruhi munculnya penyakit lainnya.

Hipertensi adalah kondisi di mana aliran darah pada arteri mengalami tekanan yang terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit jantung.

Baca Juga: Tak Baik untuk Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Obesitas pada Anak Sejak Dini

Sampai saat ini, hipertensi masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama seluruh masyarakat di Indonesia.

Bahkan jumlah penyandang hipertensi di Indonesia tidak berkurang dalam satu dekade terakhir.

Oleh karena itu, upaya pencegahan hipertensi yang optimal dan tatalaksana hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan risiko kesakitan, komplikasi, bahkan risiko kematian dini, antara lain dengan modifikasi gaya hidup dan pemberian terapi obat rutin ketika sudah diperlukan.

Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of Hypertension (InaSH) secara rutin tiap tahunnya melakukan edukasi tentang hipertensi dan tatalaksananya kepada para dokter, masyarakat serta media massa bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

dr. Amanda Tiksnadi, SpS(K), PhD, Ketua Panitia The 17th Annual Scientific meeting InaSH 2023 dalam sambutannya mengatakan, acara ilmiah tahunan InaSH kali ini begitu spesial karena untuk pertama kalinya dapat diselenggarakan secara offline kembali.

"Selain itu, tahun ini juga merupakan acara ilmiah yang ke-17 sejak InaSH didirikan. Fase sweet seventeen atau usia 17 tahun merupakan momen spesial, usia transisi dari remaja menuju dewasa. Besar harapan angka 17 menjadi momen perkembangan InaSH menuju tingkat kedewasaan dalam pengembangan dan kemajuan tatalaksana hipertensi secara paripurna di Indonesia pada khususnya,” ujarnya saat acara Press Conference 17th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2023, Jumat (24/2/2023) lalu di Hotel Ritz Carlton Jakarta.

Baca selengkapnya

3. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Akhirnya Dibuka untuk Umum, Ini Aturan Berkunjungnya

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo kini akhirnya sudah resmi dibuka untuk umum.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Sajian Ngunduh Mantu Kaesang-Erina untuk Awak Media hingga Fakta Menarik Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), pada Senin (14/11/2022) ini merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Namun, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini baru bisa dikunjungi dan dibuka untuk publik pada Rabu (1/3/2023) kemarin.

Pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Selasa (28/2/2023) dihadiri oleh sejumlah tokoh besar, di antaranya Wakil Presiden Ma'aruf Amin, Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Ada pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming juga turut hadir.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini pun sempat viral di medsos karena kemegahannya. Bahkan masjid ini disebut sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara.

Sudah resmi dibuka untuk umum, seluruh masyarakat pun dapat berkunjung ke masjid megah ini. Termasuk juga bagi warga nonmuslim.

Namun, pengunjung wajib untuk mengikuti dan mantaati sejumlah aturan berkunjung saat memasuki wilayah masjid.

"Silakan yang ingin berkunjung (ke Masjid Raya Sheikh Zayed), yang penting tertib," kata Gibran, Selasa (28/2/2023), dikutip dari Tribun Solo.

Baca selengkapnya

Baca Juga: 5 Aktivitas Seru di Negeri Khayangan yang Jadi Hidden Gem Magelang

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya