Parapuan.co - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, gen Z di Indonesia hampir mencapai 30 persen.
Dilansir dari NOVA, tepatnya ada 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen.
Angka tersebut seolah menunjukan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan gen Z dan milenial.
Oleh karena itu, penting bagi kedua generasi ini mendapat ruang dan kesempatan untuk menyampaikan gagasan.
Diperlukan juga kapasitas dan kapabilitas generasi ini agar mampu berkontribusi dalam membangun negara.
Tak mudah mendapatkan ruang yang tepat untuk anak muda beraspirasi.
Oleh karena itu, gerakan #YourVoiceMatters diluncurkan oleh ZCreators di Jakarta pada 1 Maret lalu.
Apa Itu #YourVoiceMatters?
#YourVoiceMatters merupakan gerakan sosial bagi anak muda.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Bioskop Indonesia Maret 2023, Ada Kembang Api
Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima, gerakan ini menjadi wadah untuk saling berbagi gagasan.
Generasi muda dan perempuan diharapkan mampu berdiskusi untuk mencari solusi terhadap beragam permasalahan sosial.
Gerakan ini diinisiasi oleh generasi muda dari berbagai kalangan, seperti Raudi Akmal, Abigail Limuria, Dharmaji Suradika, Anifah Suryani, dan Kevin Geraldy.
Visi misi mereka serupa, yakni mengajak dan mendukung generasi muda untuk berani berpendapat.
Tak hanya di Jakarta, gerakan ini juga akan bergeser ke kota besar Indonesia lain seperti Surabaya hingga Pontianak.
Gerakan ini didukung oleh Semesta Akademi, Hakka Entertainment, Charta Politika, Databot, Kitabisa.com, dan Samara.
Ada juga Majelis Lucu Indonesia, Podkesmas Asia Network, Famous All Stars, dan DMS+.
Serangkaian kegiatan sudah disiapkan dalam gerakan ini, Kawan Puan.
Baca Juga: Intip Teaser Film Khanzab yang Jadi Debut Horor Perdana Tika Bravani
Dua kegiatan yang jadi sororan ialah Talk With Benefit (TWB) dan Orasi.
TWB merupakan talk show seputar topik menjalankan bisnis di era masa kini.
Nantinya, acara ini dijalankan bersama figur yang menginspirasi dari kalangan sociopreneur.
Sedangkan Orasi merupakan program yang dibawakan oleh 2 orang Key Opinion Leader dengan opini masing-masing dengan topik terhangat.
(*)