Parapuan.co - Jenama fashion lokal Sejauh Mata Memandang (SMM) baru saja menghadirkan koleksi terbarunya dengan konsep yang sangat unik.
Bertajuk "Kudapan", label mode berbasis wastra nusantara ini merilis koleksi yang ternyata terinspirasi dari jajanan lokal khas nusantara.
Adapun koleksi ini terdiri dari pakaian siap pakai yang terinspirasi dari busana nusantara, yang kemudian dimodifikasi untuk bisa dipakai dalam berbagai kesempatan.
Sejauh Mata Memandang menghadirkan deretan pakaian seperti atasan berupa kebaya panjang, kebaya pendek, baju panjang, outer, bawahan berupa rok lilit dan sarung serta berbagai item fesyen lainnya.
Selain itu, koleksi “Kudapan” ini juga dihiasi dengan warna-warna pastel dan berbagai corak khas Sejauh Mata Memandang.
Ilhamnya sendiri datang dari sajian tradisional seperti onde-onde dan kue lapis, yang berusaha di wujudkan oleh Sejauh Mata Memandang melalui motif-motif bulat dan garis berlapis.
Termasuk juga dengan penggunaan nuansa warna seperti hijau botol serta biru muda dan salem yang manis.
Lebih dari itu, label mode besutan Chitra Subyakto ini juga menghadirkan pakaian berbahan kain tenun putih dengan motif samar-samar maskot ayam khas SMM tersebut (white on white).
Baca Juga: Rekomendasi Kado Natal 2022 dengan Material Ramah Lingkungan
Bukan hanya menghadirkan pakaian dengan motif unik yang khas, SMM juga menyelipkan filosofi bermakna perihal pemilihan kudapan tradisional sebagai inspirasi utama dari rancangan koleksi yang diluncurkan baru-baru ini.
“Kita semua mengenal kudapan-kudapan manis ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat kita sebagai orang Indonesia. Termasuk saya pribadi yang merupakan penggemar jajanan pasar," ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang.
"Melalui desain yang kami hadirkan pada koleksi ini, kami juga berharap untuk bisa memberikan makna yang berkesan. Bagi masyarakat Indonesia, dimana onde-onde melambangkan keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Sementara kue lapis memiliki filosofi harmoni kesatuan,” tambahnya lagi.
Proses Pembuatan yang Ramah Lingkungan
Seperti ciri khas Sejauh Mata Memandang yang sangat memerhatikan kelestarian lingkungan, proses pewarnaan untuk koleksi ini juga menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX® STANDARD 100.
Maka dari itu koleksi "Kudapan" ini aman saat dipakai dan tidak menyebabkan polusi air saat proses pewarnaan.
Tak hanya pada pemilihan warna yang lebih ramah lingkungan, proses yang dilalui saat produksi koleksi ini juga lebih bertanggung jawab.
Yaitu melalui pemilihan bahan hingga melibatkan pengrajin lokal yang memiliki keterampilan teknik batik cap dan cetak saring.
Baca Juga: Perpanjang Siklus Hidup Pakaian, Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Baur di JFW 2023
Ini adalah bentuk komitmen SMM untuk konsisten menelurkan karya dengan lebih bertanggung jawab dan sirkular, serta menjalin kolaborasi serta memberdayakan para mitra dari berbagai daerah di Indonesia.
“Koleksi kali ini diproses dengan dua teknik. Pertama, menggunakan teknik batik cap dan dibuat di desa Watukebo, Banyuwangi. Kedua, kami menggunakan teknik cetak saring tangan bekerjasama dengan UMKM asal Bali di desa Duri Puri Kauh.” ujar Chitra.
Di samping itu, jenis kain khas koleksi Sejauh Mata Memandang seperti Tencel dan katun juga jatuh sebagai pilihan bahan koleksi “Kudapan”.
Hal ini dikarenakan materialnya bukan hanya nyaman dipakai di iklim tropis, tetapi juga menjalani proses pembuatan yang lebih bertanggung jawab.
Saat ini, pop-up store Sejauh Mata Memandang juga telah resmi dibuka di lantai 3, Grand Indonesia, East Mall hingga bulan Agustus 2023.
Istimewanya, interior toko ini didominasi mebel yang memanfaatkan material pembangunan yang unik.
“Kami menggunakan sebagian material hasil daur ulang (recycle) dan guna ulang (reuse) dari berbagai produk, di antaranya tirai yang terbuat dari kain perca sisa produksi Sejauh Mata Memandang serta panel pilar kayu yang terbuat dari sisa kayu hasil daur ulang," Felix Tjahyadi sebagai kolaborator pengarah kreatif dan perancang toko pop-up Sejauh Mata Memandang yang juga berperan sebagai konseptor pameran karya kolaboratif Karya Kita persembahan TACO Group, Sejauh Mata Memandang, dan Grand Indonesia.
Selain itu, gantungan baju dan meja display yang terdapat di toko juga terbuat dari limbah botol PET yang didaur ulang oleh Mortier sebagai mitra pengolahan limbah plastik.
(*)
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Brand Fashion Lokal Ini Mendunia Berkat Daur Ulang