Parapuan.co - Bagi pasangan menikah yang bercerai dan mempunyai anak, co-parenting merupakan sesuatu yang tidak mudah.
Pasangan yang berpisah mungkin ingin tetap mengasuh anak bersama dengan berbagai cara.
Ada yang berhasil, tetapi ada pula yang gagal melakukan pengasuhan anak berdua dengan mantan pasangan.
Lalu, bagaimana caranya supaya pengasuhan anak berhasil dan memberi dampak positif pada buah hati meski orang tua sudah bercerai?
Berikut tipsnya seperti dilansir dari Colorado Family Law di bawah ini!
1. Jalin Komunikasi yang Positif dengan Mantan Pasangan
Pertama-tama, kamu dan mantan pasangan harus menjalin komunikasi yang positif satu sama lain.
Lupakan apa yang membuat kalian saling membenci dan fokuskan emosi tersebut untuk mencintai anak kalian.
Komunikasi yang positif mengenai pengasuhan tidak harus dilakukan dengan bertemu muka, kok.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Co-Parenting dan Jenisnya, Mana yang Baik untuk Anak?
Kamu dan mantan pasangan bisa bertukar pesan lewat WhatsApp, email, bahkan surat melalui perantara.
Terpenting, ada komunikasi berkenaan dengan hak-hak anak dan bagaimana kesepakatan pengasuhan kalian.
2. Berikan Informasi Terkait Anak kepada Mantan Pasangan
Informasi apa pun terkait anak, kamu dan mantan pasangan sama-sama perlu saling tahu.
Mulai dari janji ketemuan dengan anak, menghadiri acara sekolah, peristiwa penting buah hati, nilai rapor si kecil, dan sebagainya.
Bahkan meski bisa jadi mantan pasangan sudah tahu, tidak ada salahnya untuk tetap menginformasikan padanya untuk sekadar mengingatkan.
3. Buat Keputusan Bersama
Meski sudah bukan lagi pasangan suami istri, usahakan untuk tetap mengambil keputusan penting terkait anak bersama.
Akan lebih baik lagi jika kamu dan mantan pasangan juga melibatkan anak-anak dalam mengambil sebuah keputusan tentang kehidupan mereka.
Baca Juga: Dalam Rangka Hari Ibu, Begini 5 Langkah Mengasuh Anak Lebih Efektif
4. Bersikaplah Fleksibel
Kamu dan mantan pasangan mungkin sudah menetapkan berapa lama anak bersamamu, dan berapa lama anak bersama mantan pasangan.
Akan tetapi, adakalanya jadwal tersebut tidak selalu tepat karena kamu dan mantan pasangan juga punya kehidupan masing-masing.
Co-parenting yang baik ialah yang fleksibel dan bisa saling menyesuaikan antara kebutuhan pribadi, hak mantan pasangan, dan anak.
Jadi bila ada acara yang ingin kamu datangi bersama anak pada saat anak harusnya bersama mantan pasangan, berikan penjelasan.
Di lain waktu, kamu mungkin perlu menebusnya dengan mengizinkan mantan pasangan tetap bersama anak beberapa lama.
Kiranya, itulah beberapa tips agar co-parenting antara kamu dan mantan pasangan berhasil meski bercerai.
Semoga informasi di atas berguna dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengasuh Anak agar Lebih Tenang? Ini 4 Tipsnya
(*)