Parapuan.co - Siapa sangka, karya para siswa SMK justru mencuri perhatian di ajang Muslim Fashion Show MUFFEST+ 2023 (10/3/2023).
Lebih tepatnya rangkaian karya busana modest wear bertema 'Padusan' rancangan siswa SMK NU Banat Kudus jurusan Tata Busana yang membuat para penonton bertepuk tangan riuh.
Hasil karya para siswa SMK melalui jenama Zelmira ini ternyata mampu bersaing dengan jajaran para desainer ternama Indonesia maupun luar negeri lainnya di ajang muslim fashion show bergengsi ini.
Tema 'Padusan' sendiri dipilih karena memiliki filosofi yang menari, yaitu sebagai kekayaan budaya lokal masyarakat Jawa dan mewujudkannya menjadi koleksi busana yang apik.
Menariknya lagi, jenama Zelmira bisa mengimplementasikan gaya padusan yang terbuka dan biasa dikenakan saat mandi menjadi busana muslim yang sopan dan tertutup.
Ada misi khusus yang dibawa para siswa SMK NU Banat Kudus melalui koleksi 'Padusan', yang mana ingin menggambarkan rangkaian seremoni luhur masyarakat Jawa sebelum memasuki bulan Ramadan.
Adapun dalam tradisi masyarakat Jawa, biasanya akan melakukan adus atau mandi (dengan maksud mensucikan) menggunakan air bersih.
Tradisi mandi suci ini dilakukan di pantai, air terjun, ataupun sungai.
Sehingga jika Kawan Puan perhatikan, karya desain Padusan didominasi dengan warna biru yang merepresentasikan air, serta warna putih yang mewakili nilai kesucian.
Baca Juga: MUFFEST+ Road to IN2MOTIONFEST 2023 Jadi Ajang Cari Baju Lebaran
Karya Para Siswa
Sebagai informasi, koleksi Padusan ini adalah karya dari Fatimah Az Zahra dan Maura Mutiara Jingga, yang mana keduanya adalah siswa kelas XI di SMK NU Banat Kudus.
Kendati demikian, untuk merampungkan koleksi tersebut, keduanya didukung oleh 14 siswa lainnya.
Proses produksi koleksi ini memakan waktu kurang dari tiga minggu, yang dimulai dari pembuatan tema, desain, pola hingga jahit yang seluruhnya dikerjakan oleh siswa SMK.
“Bangga sekali karena karya kami bisa diterima oleh market. Kami bisa menciptakan koleksi ini karena proses belajar di sekolah yang mirip dengan kebutuhan industri,” ungkap Fatimah Az Zahra.
“Di sekolah, kami dituntut untuk bisa kreatif dalam membuat desain, disiplin, dan kritis dalam menghadapi berbagai masalah saat proses produksi hingga selesai menjadi rangkaian karya,” tambah Naura Mutiara Jingga.
SMK NU Banat Kudus yang merupakan salah satu SMK binaan Djarum Foundation ini menerapkan Kurikulum Merdeka secara optimal dan menyenangkan.
Sekolah tidak hanya mengajarkan siswanya untuk mengejar target akademik, tapi juga pembelajaran yang mengasah soft skills secara praktikal bagi para siswa yang telah memilih mengembangkan bakat dan minat dalam bidang fashion design serta produksi pakaian ini.
Selain fashion show, Zelmira juga berhasil menjual ratusan fashion item dengan kisaran harga Rp200.000 – Rp400.000 per potong melalui booth pameran selama empat hari.
Baca Juga: Rekomendasi Blouse Lengan Panjang untuk Dipakai saat Ramadan 2023
Koleksi Zelmira juga dapat dibeli di instagram @officialzelmira.
Selain berhasil memamerkan hasil karya Padusan di MUFFEST 2023+, siswa kelas XII SMK NU Banat Kudus bernama Efi Afifah pun berhasil meraih Juara II Modest Young Designer Competition (MYDC) 2023.
Evi berhasil mengalahkan ratusan peserta dari berbagai jenjang pendidikan.
Kedua prestasi ini nampaknya menjadi pembuktian bahwa karya sekelas siswa yang masih mempelajari dunia fashion design di sekolah, jika diproses dan didampingi dengan kurikulum dan strategi yang tepat bisa melahirkan karya berkelas yang dapat bersaing dengan jajaran desainer profesional lainnya.
(*)