Parapuan.co - Rambut yang rontok berlebihan sebaiknya dicari tahu penyebabnya.
Sebab, ada kondisi tertentu yang menyebabkan kerontokan rambut berlebihan, salah satunya telogen effluvium.
Diketahui, kondisi telogen effluvium bisa menyerang perempuan yang sedang hamil.
Tapi menurut dr. Suksmagita Pratidina, Sp.DVE dalam media discussion bertajuk "Mengenal Masalah Kulit dan Rambut Wanita di Berbagai Usia" pada Rabu (15/03/2023) di Penang Bistro Pakubuwono menyatakan telogen effluvium tak hanya menyerang perempuan hamil saja.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa telogen effluvium ini merupakan kondisi rambut yang rontok secara berlebihan akibat perubahan hormon, stres, maupun karena penggunaan obat-obatan tertentu.
"Telogen eflovium tidak selalu terjadi pada saat ibu hamil melahirkan. Itu bisa juga terjadi pada kondisi yang lain contoh kita habis sakit yang berat lah, Covid lah, DHF, tifus," ujar dr. Gita.
Menurut dr. Gita, kondisi sakit yang berat biasanya akan membuat rambut jadi rontok dan temporary.
Walaupun kondisi telogen effluvium ini akan berhenti, dr. Gita menyarankan untuk memantau kerontokan rambut agar rambut yang hilang tidak berlebihan.
"Kalau damage terlalu banyak akibatnya effort kita untuk numbuhin, untuk treatment rambut jadi lebih banyak," papar dr. Gita
Baca Juga: Kenali Pengobatan Alopecia, Gangguan Autoimun yang Sebabkan Rambut Rontok
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi telogen effluvium?
Pastikan tidak ada kondisi peradangan
"Tentu kalau telogen effluvium itu jadi kondisi yang rontoknya kok lama, rambut tumbuhnya sebentar yang harus kita lakukan adalah make sure tidak ada kondisi peradangan yang lain," terang dr. Gita.
Dokter Gita menyarankan alangkah baiknya memeriksa ke dokter untuk memastikan tidak ada peradangan di kulit kepala yang bisa bikin rambut rontok seperti telogen effluvium.
Menerima nutrisi yang baik
"Kedua, kita sebenarnya bisa perbaiki dengan gunakan nutrisi yang baik untuk kulit kepala," saran dr. Gita.
Menurutnya dengan nutrisi yang baik mungkin fase anagen atau fase tumbuhnya rambut bisa jadi lebih lama dan banyak.
Dokter Gita juga menegaskan agar kita tahu kapan memonitor dan proaktif dalam mengatasi masalah telogen effluvium ini.
Misalnya jika dalam waktu 1-2 bulan rambut menipis secara signifikan, berarti rambut membutuhkan pengobatan.
"Jadi biasanya dokter akan menilai oh kondisi kulitnya ada peradangan atau enggak, jika sudah tidak ada peradangan bisa langsung diberikan nutrisi," lanjutnya.
"Tapi kadang kalau ada peradangan dokter akan kasih hair tonic yang berupa obat untuk mengontrol radang sehingga hair loss-nya tidak melaju," pungkas dr. Gita.
Melalui langkah tersebut, dr. Gita menyatakan proses hormonal bisa menghilang atau berkurang dan jumlah kerontokannya jadi tidak banyak.
Baca Juga: Alasan Umum Kerontokan Rambut pada Perempuan Usia 30an, Apa Saja?
(*)