Parapuan.co – Kesetaraan gender masih menjadi isu sosial yang digaungkan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Dikutip dari data Global Gender Gap Index (GGGI), Indonesia menjadi salah satu negara yang menduduki di peringkat terendah, yakni di urutan ke-92 secara global dalam hal kesetaraan gender.
Head of Impact and Sustainability Amartha Katrina Inandia mengatakan, ada alasan mengapa Indonesia masih belum menjadi negara yang menghargai kesetaraan laki-laki dan perempuan. Salah satunya, kekeliruan masyarakat dalam mengartikan equality (kesetaraan) dan equity (keadilan).
“Meski memiliki arti kesetaraan, equity lebih penting daripada equality, karena equity artinya mengakui bahwa tidak semua individu memiliki akses untuk menuju kesempatan yang sama,” ungkap Katrina melalui rilis resmi, Jumat (17/3/2023).
Dengan equity, lanjutnya, perempuan bisa memiliki peran dan tujuan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai hal, termasuk kesejahteraan.
“Kita bisa memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan, agar setiap individu dapat meraih tujuan yang sama,” lanjutnya.
Baca Juga: Hal yang Perlu Dilakukan Perusahaan untuk Mewujudkan Kesetaraan Gender
Untuk mendukung peran perempuan dalam berbagai bidang, Amartha selaku prosperity platform pendanaan usaha mikro mengajak masyarakat untuk mewujudkan kesetaraan yang adil dan inklusif.
Salah satunya, lewat kampanye yang diusung oleh International Women’s Day 2023 yakni #EmbraceEquity. Kampanye ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, Rabu (8/3/2023).
Amartha secara umum telah menyalurkan modal usaha lebih dari Rp 11 triliun kepada 1,6 juta pelaku usaha ultra mikro di 35.000 desa di Indonesia. Selain itu, Amartha juga memberikan program-program dukungan yang sesuai dengan kebutuhan para mitra binaan.
Sejak berdiri pada 2010, Amartha juga terus mengutamakan kebijakan yang berlandaskan pada equity dan keberlanjutan berbasis Environment, Social, Governance (ESG).
Salah satu aksi nyata tersebut dilakukan Amartha dengan membuka program Amartha Beasiswa Cendekia yang ditujukan untuk anak perempuan di pedesaan di Indonesia. Lewat program ini, Amartha melalui Amartha Foundation atau Yayasan Tanggung Renteng Sejahtera memberikan sejumlah dana pendidikan dan pendampingan selama satu tahun penuh.
Baca Juga: Toxic Masculinity dan Pembagian Kerja Berbasis Gender dalam Keluarga
“Program ini diharapkan dapat mengubah tujuan hidup anak-anak perempuan yang mayoritas hanya bersekolah sampai jenjang sekolah menengah, agar bisa mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan dan mampu memaksimalkan potensi dirinya sehingga bisa membawa perubahan positif dalam lingkungan keluarga dan sekitarnya," jelas Katrina.
Pentingnya kesetaraan gender yang inklusif juga tercermin dalam inisiatif dan komitmen Amartha untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Dalam organisasi Amartha, 30 persen jajaran direksi diisi oleh perempuan dan 50 persen level kepala departemen juga diisi oleh karyawan perempuan.
Kesetaraan yang inklusif dalam organisasi Amartha juga diwujudkan dalam Amartha Gender Initiatives Framework. Lewat inisiatif ini, terdapat dua program khusus berbasis gender, yakni Campaign Women Council dan Lelaki Turut Serta untuk para karyawan.
“Amartha percaya bahwa setiap individu memiliki peran aktif dalam mendukung kesetaraan yang inklusif dan adil guna mencapai kesejahteraan yang merata antar individu,” lanjutnya.
Baca Juga: Mitos dan Aspek Struktural: Kesenjangan Gender dari Hulu hingga Hilir
Berkat inisiatif dan komitmen Amartha dalam menjalankan bisnis dan produk yang mengutamakan kesetaraan gender, perusahaan berhasil memenangkan dua penghargaan di ajang Women’s Empowerment Principles (WEPs) Awards pada November 2022.
Penghargaan tersebut terdiri dari juara ke-1 untuk kategori Gender-Inclusive Workplace dan juara ke-2 sebagai Gender-Responsive Marketplace. Adapun kegiatan ini diadakan oleh UN Women dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), serta didukung oleh Pemerintah Australia (DFAT).
Meski begitu, Katrina tetap mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam berkontribusi dalam gerakan ini. Salah satunya, mulai dari membeli dan mengonsumsi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memilih kebijakan dengan asas kesetaraan gender, hingga memilih produk-produk yang mengutamakan aspek keberlanjutan seperti Amartha.