Parapuan.co - Pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir.
Meski begitu, kasus penularan Covid-19 di Indonesia kian melandai.
Sebagai informasi, virus Covid-19 di Indonesia pertama kali masuk pada 2 Maret 2020.
Pada saat itu, ada banyak kebijakan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Mulai dari kebijakan work from home, mencuci tangan, memakai masker, hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)
Terbaru, pemerintah juga menggalakkan vaksinasi untuk masyarakat.
Walau sudah melandai, bukan berarti seseorang tidak akan terkena Covid-19 lagi.
Di sisi lain, ada berbagai gejala yang muncul ketika seseorang terinfeksi Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh DR. dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), MPd, Ked dalam Webinar "Covid-19 Masih Mengintai: Memahami Faktor Risiko Tinggi & Tips Melindungi Diri dari Gejala Berat Covid-19" hari ini (21/3/2023).
Baca Juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi, Salah Satunya Melukis
Gejala Covid-19
Menurut dr. Fathiyah, seseorang yang belum mendapatkan vaksinasi akan menunjukkan gejala yang cukup berat.
Berbeda dengan mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi, yang cenderung mengalami gejala lebih ringan.
"Gejala Covid-19 kalau belum divaksinasi cukup berat," ujar dr. Fathiyah Isbaniah.
Gejala ini meliputi sakit kepala, demam, batuk, hingga gangguan pernapasan.
"Tapi kalau sudah divaksin gejalanya lebih ringan. Misal kalau batuk enggak sampai sesak napas," tambah dr. Fathiyah.
Bagaimana dengan Pasien Komorbid?
Lebih lanjut, dr. Fathiyah mengatakan bahwa pasien dengan komorbid atau penyakit penyerta sebelumnya akan mengalami gejala yang lebih berat.
Baca Juga: Terdeteksi di Indonesia, Ini 10 Gejala Covid-19 Sub Varian Kraken
"Pasien gangguan ginjal, imunitas tubuh yang rendah itu bisa memunculkan gejala yang lebih berat," terangnya.
Rupanya, hal ini juga dipertegas oleh pernyataan DR. dr. Irawaty Djaharuddin Sp.P(K) FISR.
"Seseorang yang rentan mengalami Covid-19 yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta sebelumnya. Seperti jantung, diabetes, atau orang-orang usia lanjut karena memiliki imunitas tubuh yang berbeda dari anak muda," ucap dr. Irawaty.
Apa yang Harus Dilakukan?
Bagi mereka yang memiliki komorbid, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
"Apabila mereka (orang yang memiliki komorbid dan terkena Covid-19) pertama konsultasikan dengan dokter. Dokter akan memberikan pengobatan atau saran perawatan yang harus diikuti," terang dr. Irawaty.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan untuk segera melakukan isolasi mandiri.
Pastikan untuk mendapatkan asupan makanan yang kaya akan nutrisi dan mengonsumsi obat serta vitamin yang diberikan dokter.
Nah, Kawan Puan tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan pengobatan jika mengalami gejala Covid-19 ya!
Baca Juga: Jenis Vaksin Booster Kedua untuk Masyarakat Umum Mulai 24 Januari
(*)