Infeksi bakteri pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi darah, dan kematian.
Orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang rendah, penderita asma, dan perokok adalah kategori yang memiliki risiko tinggi terinfeksi pneumonia hingga mengalami gejala berat seperti meningitis, sepsis, dan bakteremia. Saat ini terdapat 2 tipe vaksin pneumonia yaitu:
- Vaksin Pneumokokal Konjugat (PCV13) mencegah radang paru-paru akut yang disebabkan oleh 13 jenis bakteri pneumokokus. Pada dewasa, vaksin PCV13 diberikan 1 kali untuk seumur hidup.
- Vaksin Pneumokokal Polsakarida (PPSV23) mencegah radang paru-paru akut yang disebabkan oleh 23 jenis bakteri Pneumokokus. Vaksinasi PPSV23 dapat diberikan mulai usia 19 tahun. Jika kamu mendapatkan vaksinasi PPSV 23 terlebih dahulu, vaksin PCV 13 dapat diberikan minimal 1 tahun setelah vaksin PPSV 23.
6. Meningitis
Meningitis adalah penyakit peradangan pada selaput otak akibat bakteri Meningococcal.
Pada negara di sekitar African Meningitis Belt (Gambia, Senegal, Guinea-Bissau, dan Guinea, Mali, Burkina Faso, Ghana, Niger, Nigeria, Kamerun, Chad, Republik Afrika Tengah, Sudan, Sudan Selatan, Uganda, Kenya, Etiopia, hingga Eritrea) memiliki kasus meningitis yang tinggi.
Para pelaku perjalanan yang melewati rute ini, memiliki risiko tinggi terinfeksi bakteri. Vaksin meningitis juga dapat diberikan pada kondisi khusus lainnya, seperti perjalanan umrah dan ibadah haji.
Vaksin meningitis cukup diberikan satu dosis. Untuk keperluan keberangkatan umrah dan ibadah haji, vaksin meningitis wajib disertakan di International Certificate of Vaccination (ICV).
7. Hepatitis A dan Hepatitis B
Penyakit Hepatitis A dan Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan organ hati hingga sirosis dan kanker, karenanya penting untuk melakukan vaksinasi ini.
Vaksinasi Hepatitis A diberikan dua kali dengan jarak minimal 6 bulan.
Sedangkan vaksin Hepatitis B dapat diberikan pada orang yang aktif secara seksual, tenaga kesehatan, orang dengan kekebalan tubuh yang rendah, orang yang terinfeksi HIV. Vaksin Hepatitis B diberikan tiga kali dengan jarak 0, 1, dan 6 bulan.
8. Tifoid
Demam tifoid/tipes menduduki urutan kelima penyakit paling menular di Indonesia.
Kurangnya menjaga higienitas menjadi faktor pendukung penularan demam tifoid. Vaksinasi tifoid diberikan satu dosis rutin setiap tiga tahun.
Untuk perlindungan penyakit yang lebih optimal, penting untuk selalu menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 untuk Anak 6 Bulan hingga 11 Tahun, Begini Cara Mendapatkannya
(*)