2. Membangun Lingkungan yang Kondusif Bagi Kesehatan Mental Anak
Dalam definisi WHO (World Health Organization), kesehatan mental disebutkan sebagai kondisi kesejahteraan (well being) seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Sayangnya, dalam masyarakat umum, isu ini biasanya lebih sedikit mendapat perhatian ketimbang kesehatan fisik karena gejala masalah kesehatan mental tidak selalu terlihat.
Misalnya, kita kurang lebih dapat melihat ciri-ciri orang yang sedang bermasalah secara fisik seperti batuk, bersin, demam, luka, dan sebagainya.
Namun pada orang yang mengalami masalah pada kesehatan mental, tidak semuanya dapat kita ketahui dari pertemuan yang hanya sekilas.
Pada orang yang mengalami depresi misalnya, dia bisa saja terlihat ceria dan mampu bersosialisasi seperti biasanya.
Tetapi di balik tampilan tersebut, diam-diam dia menyimpan rasa putus asa yang besar.
Baca Juga: Masalah Kesehatan Mental Anak Rantau Seperti Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang