Faktor ini menjadi faktor kedua terbanyak yang membuat orang akhirnya memilih pinjol.
Desakan untuk segera membayar utang akhirnya membuat mereka memberanikan diri membuka 'lubang utang' yang baru.
Padahal, cara ini bisa dikatakan instan dan hanya jalan pintas saja loh, Kawan Puan.
Menanggapi fenomen tutup lubang gali lubang utang dengan pinjol ini, perencana keuangan Rista Zwestika, Head of Advisory & Investment Operations PINA mengemukakan pendapatnya.
Menurut Rista, pinjol bukanlah jawaban yang bijak untuk menangani masalah utang.
"Sebagai perencana keuangan saya selalu menekankan bahwa ketika ingin melakukan pelunasan utang tidak dengan membuka utang baru atau utang lainnya, apalagi dengan utang pinjol, baik pinjol itu sendiri memiliki legalitas yang terdaftar," jelas Rista kepada PARAPUAN.
Baginya, untuk bisa melunasi utang, kita harus menghasilkan pendapatan tambahan, bukan justru membuka utang lain lagi.
"Karena solusi nya ketika memiliki utang ada baiknya melihat peluang kerjaan apa pun yang bisa menghasilkan pendapatan," imbuhnya.
Memakai pinjol untuk membayar utang justru akan menambah beban kita di kemudian hari.
Baca Juga: Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Cara Mencegah Impulsive Buying