Parapuan.co - Berdasarkan riset Project Everyone, ditemukan bahwa 69 persen anak tidak merasa bahagia karena kesepian.
Riset serupa juga menunjukkan bahwa 90 persen anak dan orang dewasa di seluruh dunia setuju akan pentingnya edukasi mengenai kebahagiaan di sekolah.
Untuk menyelamatkan anak dari ketidakbahagiaan tersebut, para ahli mengemukakan bahwa ada beberapa kunci menuju kebahagiaan yang penting untuk anak-anak ketahui sejak usia dini.
Lima kunci itu adalah berteman, bergerak, bersyukur, berbuat baik, dan berkreasi (5B), yang kemudian membentuk pilar "The Happiness Project".
"Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang hanya ditentukan oleh diri kita sendiri atau lingkungan," tutur Lord Richard Layard, editor World Happiness Report dan Professor Emeritus bidang ekonomi di LSE.
"Berbagai hal lain, termasuk memelihara hubungan sosial, aktif dalam komunitas, dan menjaga kesehatan mental, telah terbukti berhasil dalam menaikkan tingkat kebahagiaan seseorang," imbuhnya lagi.
"Sebagai seseorang yang telah memberikan banyak edukasi mengenai kebahagiaan selama satu dekade terakhir, saya sangat mendukung adanya program The Happiness Project," tuturnya lagi.
The Happinest Project sendiri merupakan salah satu program yang diluncurkan oleh Wall's atas kerja sama dengan Project Everyone.
Program tersebut diluncurkan untuk mewujudkan misi menebarkan kebahagiaan di dunia, yang juga bertepatan dengan perayaan International Day of Happiness atau Hari Kebahagiaan Internasional setiap 20 Maret.
Baca Juga: Pekan Menyusui Dunia, AIMI Beri Dukungan dan Edukasi untuk Ibu Menyusui
Wall's pun menargetkan agar tiga juta anak Indonesia ikut meramaikan program kebahagiaan ini.
Program ini lahir di tengah pandemi yang memengaruhi kebahagiaan anak-anak, dengan tujuan mengingatkan kembali pentingnya rasa nyaman dan bahagia sebagai bagian dari pembelajaran sosial dan emosional.
Program ini diharapkan dapat mendampingi anak-anak dalam pengembangan kapasitas diri yang dapat membantu mereka agar menjalani hidup dengan lebih bahagia.
"The Happiness Project" juga telah mendapat dukungan dari berbagai ilmuwan ahli untuk memberi edukasi yang lebih luas tentang kebahagiaan ke banyak sekolah di dunia.
Editor World Happiness Report lainnya, Jeffrey Sachs, juga menyampaikan tentang harapannya terhadap program "The Happiness Project".
"Melalui The Happiness Project, Wall’s dan Project Everyone memiliki tujuan mulia membantu anak-anak di dunia untuk mengembangkan keterampilan sosial dan personal yang berguna untuk meningkatkan kebahagiaan mereka," kata Jeffrey Sachs.
"Program ini sangat menginspirasi kita semua untuk lebih memperhatikan well-being dan mengenalkan pentingnya rasa bahagia ke orang-orang di sekitar kita, khususnya anak-anak dan generasi muda," imbuhnya.
Hal senada disampaikan pula oleh Hira Triadi selaku Direktur Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk.
Ia percaya bahwa kebahagiaan adalah hak bagi semua orang tanpa terkecuali, tentu saja termasuk di dalamnya anak-anak.
Baca Juga: Agar Semangat, Ini Tips Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah Usai Liburan
"Kami terus berkomitmen untuk menciptakan unbroken chain of happiness—sebuah rantai kebahagiaan yang tidak terputus," terang Hira Triadi.
"Kami melihat bahwa semua orang, anak-anak dan generasi muda serta para orang tua, membutuhkan edukasi mengenai kebahagiaan," katanya.
"Oleh karena itu, kami tergerak untuk menghadirkan serta menjalankan The Happiness Project sebagai solusi atas tantangan tersebut," ucap Hira lagi.
Perlahan namun pasti, pihak Unilever melalui Wall's akan terus mengembangkan program ini ke berbagai negara di dunia.
Wah, kita tunggu kelanjutan dari program "The Happinest Project" ini berlangsung dan melihat sendiri seperti apa hasilnya ya, Kawan Puan.
Dari keterangan di atas, tampaknya program ini sangat berguna membentuk kepribadian anak apabila mereka merasakan kebahagiaan.
Mudah-mudahan informasi di atas berguna dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Gunakan Kalimat Sederhana, Begini Cara Mengedukasi Anak soal Konten Dewasa
(*)