Kamu harus memasak atau menyiapkan plasenta sebaik mungkin untuk meminimalkan kontaminasi.
Misalnya, memanaskan plasenta hingga 130 derajat Fahrenheit atau sekitar 54 derajat Celsius selama setidaknya dua jam mengurangi bakteri Salmonella.
Di samping itu, ada kit untuk mengenkapsulasi plasenta yang sebaiknya ditaati.
2. Bayar Seorang Profesional
Agar lebih aman, kamu juga disarankan membayar profesional untuk mengolah plasenta.
Tentunya seorang yang profesional sudah terlatih dalam enkapsulasi plasenta.
Seorang profesional akan mengeringkan, membuat bubuk, dan mengemas plasenta dalam kapsul hingga siap konsumsi sebagai suplemen.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa tidak ada pengawasan yang baik terhadap industri ini. Jadi, pastikan untuk menemukan praktisi yang memiliki reputasi baik.
Disarankan pula minta rekomendasi dari doula kelahiran, doula pasca-persalinan, bidan, atau dokter kandungan.
Sebagai catatan, tak semua penyedia layanan kesehatan akan terbuka untuk praktik ini.
Setelah mengetahui berbagai hal di atas, apakah masih tertarik untuk konsumsi plasenta? Sebab, belum ada pengawasan dan penelitian yang pasti, sebaiknya jangan coba-coba, Kawan Puan.
Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Puasa, Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa di Ramadan 2023?
(*)