Parapuan.co - Anak yang lahir dengan proses kelahiran caesar sangat membutuhkan air susu ibu (ASI) demi tumbuh kembangnya di masa depan.
Pasalnya, persalinan caesar memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun panjang terhadap anak maupun ibu.
Salah satu risiko yang kerap dialami oleh anak yang lahir dengan metode caesar adalah ketidakseimbangan mikrobiota di dalam ususnya.
Ketidakseimbangan mikrobiota ini adalah kondisi saat jumlah bakteri baik lebih sedikit daripada bakteri jahat.
Alhasil di dalam tubuh bayi yang lahi dengan proses caesar terdapat lebih banyak bakteri jahat daripada bakteri baik.
Oleh karenanya, ia sangat membutuhkan ASI eksklusif di masa-masa awal kehidupannya demi menyeimbangkan jumlah bakteri di dalam tubuhnya.
Apabila ketidakseimbangan mikrobiota dalam usus bayi lahir caesar tidak diatasi, maka mengakibatkan disbiosis usus dan gangguan sistem imun.
Kondisi bayi lahir caesar yang berisiko mengalami ketidakseimbangan mikrobiota hingga disbiosis usus dan gangguan sistem imun perlu dipahami oleh ibu hamil yang hendak melahirkan.
Apabila Kawan Puan sebagai ibu hamil memutuskan untuk melahirkan secara caesar, maka kamu harus aware dengan adanya risiko kesehatan ini.
Baca Juga: Ini Pemulihan Pasca Spinal Anestesi yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil untuk Operasi Caesar
Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi menjelaskan lebih dalam perihal kebutuhan ASI anak yang lahir secara caesar.
Dalam webinar 'Bicara Gizi' yang bertema “Kunci Kesehatan Jangka Panjang Anak Kelahiran Caesar”, hari Rabu, (5/4/2023) Ariani menjelaskan bahwa mikrobiota berperan penting terhadap perkembangan dan imunitas bayi.
“Mikrobiota saluran cerna berperan dalam perkembangan dan pematangan sistem imunitas di awal kehidupan," kata Dr. dr. Ariani Dewi Widodo.
Ia menambahkan bahwa perbedaan jalur lahir akan sangat memengaruhi komposisi mikrobiota saluran cerna.
"Perbedaan jalur lahir memengaruhi komposisi mikrobiota saluran cerna," lanjutnya.
Belum banyak diketahui, ternyata proses kelahiran caesar dapat memicu ketidakseimbangan bakteri di usus anak.
"Terdapat ketidakseimbangan bakteri di usus anak kelahiran caesar dengan komposisi bakteri berbahaya lebih tinggi, sedangkan bakteri baik lebih sedikit daripada anak kelahiran normal atau pervaginam," tandasnya.
Di sisi lain, Ariani Dewi mengatakan bahwa komposisi mikrobiota yang seimbang akan memengaruhi kekebalan janin.
"Padahal komposisi mikrobiota yang seimbang diperlukan untuk pengembangan toleransi kekebalan. Ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna ini disebut disbiosis usus," ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Anestesi Spinal dan Risikonya bagi Kesehatan Ibu Hamil
Kawan Puan, anak dengan kondisi disbiosis usus perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Pasalnya kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lain pada anak.
Terutama pada imunitas, alergi, serta pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ariani mengatakan bahwa disbiosis usus pada anak yang lahir secara caesar akan meningkatkan risiko masalah kesehatan di masa depan terutama pada imunitas dan tumbuh kembangnya.
“Pemberian ASI eksklusif adalah cara terbaik untuk menyeimbangkan profil mikrobiota," jelasnya.
"Tentunya, sudah umum diketahui bahwa ASI mengandung semua yang dibutuhkan anak, termasuk zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) maupun zat gizi mikro (vitamin, mineral)," ucapnya.
Sayangnya, belum banyak yang mengetahui bahwa ASI juga mengandung sinbiotik.
"Namun, mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa ASI juga mengandung sinbiotik," tandasnya.
Sinbiotik merupakan sinergi prebiotik dan probiotik yang membentuk sistem imun baik dengan mendukung interaksi antara sistem imun dan bakteri saluran cerna.
Sinbiotik di dalam ASI akan membantu menguatkan sistem imun anak, terutama mereka yang lahir secara caesar.
Nah Kawan Puan, sekarang kamu sudah tahu pentingnya ASI untuk anak yang lahir secara caesar, bukan?
Baca Juga: Demi Cegah Infeksi, Ini Anjuran dan Larangan setelah Operasi Caesar
(*)