Parapuan.co - Dapat tunjangan hari raya (THR) bukan berarti kamu bisa foya-foya selama libur Lebaran 2023.
Kamu justru harus punya pengelolaan uang yang tepat agar tak boncos dan jatuh miskin setelah Lebaran 2023 berakhir.
Nyatanya, banyak yang boros dan tidak mempedulikan pengeluaran selama libur Lebaran 2023 karena menganggap sedang kaya setelah dapat THR.
Alhasil, setelah libur Lebaran 2023 kamu mengalami kesulitan keuangan hingga harus bertahan dengan uang pas-pasan sampai gajian bulan berikutnya.
Selama bulan April 2023, Kawan Puan mungkin merasakan kelimpahan uang karena mendapat gaji Maret, THR, sekaligus gaji April.
Akan tetapi hindari sifat boros dengan menggunakan seluruh uang yang kamu punya untuk konsumsi maupun kebutuhan jangka pendek.
Certified Financial Planner Metta Anggriani mengingatkan bahwa kehidupan masih terus berlanjut sampai dengan setelah Lebaran sehingga kamu perlu mengatur uang.
Oleh karena itu jangan sampai kamu boros dengan THR serta tetap melakukan pengecekan kondisi keuangan pasca Lebaran.
Berikut tips mengelola keuangan pribadi agar tak boncos dan jatuh miskin setelah Lebaran 2023.
Baca Juga: Agar Tidak Boncos, Ini Tips Bagi Angpao Lebaran Sesuai Budget yang Ada
Buat Anggaran Alokasi THR
Sejak sebelum Lebaran, Kawan Puan ada baiknya membuat alokasi anggaran THR terlebih dahulu yakni untuk diri sendiri maupun orang lain.
Metta menyarankan bahwa THR utamanya dipakai untuk zakat, infaq, dan sedekah dengan anggaran 10% dari jumlah total.
"Di sini yang paling utama kita menggunakan THR untuk zakat, infaq, sedekah," ucap Metta saat acara Press Conference Langkah Kecil di Ramadan Bersama Jenius yang diselenggarakan online hari Jumat, (14/4/2023).
Setelah itu, Kawan Puan perlu menyisihkan 30% dari total THR untuk memenuhi hak orang lain misalnya bayar gaji pegawai, THR pekerja, bayar utang, dan nafkah untuk keluarga.
"Supaya berkah kita perlu juga membagikan ke orang lain, dalam hal ini kalau kita terima THR ada orang lain yang bekerja untuk kita atau membantu kita kita bisa berbagi," terang Metta.
"Kalau punya utang bisa untuk melunasi utang juga karena paling tidak kita bisa melegakan rezeki kita dan orang lain," tambahnya.
Setelah itu yang terakhir Kawan Puan menyisihkan anggaran untuk diri sendiri yakni kebutuhan di saat ini maupun masa depan.
Adapun anggaran untuk kebutuhan diri sendiri masa kini seperti untuk Lebaran, mudik, dan lainnya bisa mengambil jatah 40%. Sedangkan untuk kebutuhan masa depan bisa 20% yakni untuk menabung dan investasi.
Baca Juga: Simak! Tips Mengelola Keuangan Lebaran 2023 untuk Kamu yang Tidak Terima THR
"Setelah itu kita bicara untuk diri sendiri, untuk hari raya, untuk mudik, atau prediksi untuk kebutuhan lain misalnya ganti gadget," jelasnya.
Lakukan Pengecekan Kondisi Finansial
Pasca Lebaran, Kawan Puan perlu melakukan financial check-up alias pengecekan finansial untuk mengetahui berapa uang tersisa.
Metta menjelaskan bahwa tolok ukur kondisi finansial yang sehat pasca Lebaran adalah pengeluaran lebih kecil dari penghasilan dan masih ada uang tersisa.
"Kalau mau meriksa kita ini sehat atau nggak, yang kita periksa satu, penghasilan kita idealnya lebih besar dari pengeluaran," ucapnya.
Kondisi keuangan yang sehat memang baiknya tetap ada uang tersisa di rekening sebelum tanggal gajian bulan berikutnya.
Oleh karenanya, Kawan Puan jangan habiskan gaji dan THR seluruhnya untuk konsumsi, ya!
Metta pun mengatakan bahwa kondisi keuangan yang sehat adalah saat Kawan Puan bisa rutin menabung tiap bulan dari penghasilan tetap.
"Kita bisa dikatakan sehat kalau kita bisa menabung dan idealnya menabung itu minimal 10% dari penghasilan," ungkapnya.
Di samping itu yang tak kalah penting adalah menghitung cicilan yang harus dibayarkan tiap bulannya. Pastikan cicilan tidak menguras sebagian besar gajimu.
"Cek berapa utang kita, lihat dari cicilan per bulannya. Idealnya cicilan per bulan kita itu maksimal 30% dari penghasilan," pungkasnya.
Baca Juga: Sudah Cair, Simak Tips Menghemat THR Lebaran 2023 Biar Tak Cepat Ludes
(*)