Anak yang kegemukan akan lebih cepat menarke (menstruasi pertama), karena hormon estrogen yang disimpan pada jaringan lemak menyebabkan peningkatan bioaktivitasnya.
Penting bagi para orang tua untuk mempersiapkan tanda - tanda menstruasi pada remaja putri.
“Ajarkan mereka untuk tidak takut menyentuh organ kemaluannya sendiri, sama seperti memegang organ tubuh lainnya layaknya tangan dan jari-jari. Ajarkan nama-namanya, ada labia mayora, dan lain sebagainya.
"Untuk higienitas, ajarkan anak untuk membasuh atau mengusap organ intimnya dari depan ke belakang mencegah timbulnya koloni kuman dari anus ke vagina, dan pembalut sebaiknya diganti setiap 4-6 jam sekali ketika menstruasi demi mencegah infeksi," jelas dr. Yassin.
"Di atas 90% perempuan mengalami setidaknya satu gejala menstruasi yang menyulitkan - minimal mengganggu setiap bulan sampai mengalami gangguan aktivitas. Tolong dampingi putrinya untuk menjalani masa pubertas, dan mereka menjadi lebih paham mengenai tubuhnya sehingga menjadi figur dewasa yang menjaga kesehatan tubuhnya,” tambahnya.
Tidak hanya pendampingan dari sisi medis atau biologis, anak remaja juga butuh pendampingan orang tua dari sisi psikologis.
Kurangnya penanganan dan perhatian akan masalah kesehatan mental remaja bisa jadi memicu kerentanan remaja.
Menurut Roslina Verauli, M.Psi, Psi., Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga, 10% remaja putri tidak tahu bagaimana cara memasang pembalut, ukurannya, dan lain sebagainya, dan tidak memiliki akses utk bertanya.
Baca Juga: 3 Kiat Membahas Pubertas dengan Anak Remaja, Orang Tua Perlu Paham