Dobrak Standar Kecantikan, Perempuan Memilih untuk Percaya Diri dengan Tubuh Sendiri

Citra Narada Putri - Kamis, 27 April 2023
Perempuan memilih untuk percaya diri dengan tubuhnya sendiri.
Perempuan memilih untuk percaya diri dengan tubuhnya sendiri. jacoblund/iStockphoto

Parapuan.co - Telah lama perempuan didikte dengan standar kecantikan tubuh langsing, kulit putih atau rambut lurus. 

Ironisnya, standar kecantikan semu yang berkembang di masyarakat tersebut telah banyak membuat kita terjebak dalam kungkungan ketidakpercayaan diri.

Lebih dari itu, standar kecantikan telah banyak memberikan sumbangsih negatif dalam hidup kita. 

Mulai dari memiliki citra tubuh yang buruk, gangguan makan, body dysmorphia hingga masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Kendati standar kecantikan kerap jadi alat untuk menilai kaum hawa hanya dari fisiknya saja, tapi nyatanya masih banyak perempuan yang memilih untuk mencintai dirinya sendiri. 

Hal tersebut terbukti dari riset PARAPUAN tentang Body Positivity yang dilakukan pada Maret 2022 lalu terhadap 771 perempuan. 

Sebagian besar responden perempuan memiliki tingkat Body Positivity yang sedang (51,4%) dan tinggi (10%).

Sekitar 31,8 persen responden perempuan memilih untuk percaya diri dengan tubuhnya sendiri dan 6,9 persen di antaranya juga merasa sangat percaya diri. 

Kendati sebagian besar responden pernah mengalami body shaming (52,4%) yang berpengaruh pada cara mereka menilai tubuh sendiri, namun para perempuan memilih untuk tetap percaya diri dengan badan mereka sendiri.

Baca Juga: Perempuan Memilih Brand Kecantikan Berkonsep Body Positivity, Ini Rekomendasinya

Yaitu sekitar 66,4 persen responden perempuan memilih menerima tubuh dengan rasa syukur dan 56,25 persen menganggap setiap orang memiliki keunikannya sendiri.

Hal tersebut juga disetujui oleh Anita Lutfi, seorang mahasiswi, yang mengaku semakin dewasa ia merasa semakin bersyukur dengan keunikan tubuhnya. 

"Walau mungkin badan aku enggak langsing-langsing amat, tapi blessed aja sih. Sebenernya kuncinya yah balik ke diri kita sendiri. Aku sih lebih milih terlihat unik yah, dibandingin harus disamain terus sama standar kecantikan yang ada," ujarnya saat diwawancarai PARAPUAN. 

Lebih dari itu, 46,7 persen perempuan memilih untuk mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri dan 44,8 persen bergaul dengan orang-orang yang positif.

Hal inilah yang juga dilakukan Fera Ade, seorang staf perusahaan BUMN, ketika merasa dirinya sedang tidak percaya diri. 

"Kalo kita salah bergaul, emang bisa pengaruhin bagaimana kita nilai diri sendiri. Jadi emang harus pinter-pinter pilih circle deh. Yang toxic tinggalin," ujar Fera kepada PARAPUAN.

Bukan tanpa sebab ia mengatakan demikian. Ia percaya bahwa berada di lingkungan yang kerap melakukan body shaming akan membuat kita percaya diri kita tidak bernilai karena sudah terpatri di alam bawah sadar.   

Pandangan tersebut juga sejalan dengan hasil riset PARAPUAN yang mana diketahui 34,9 persen perempuan memilih untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.  

Pandangan-pandangan ini pun membuat para perempuan merasa percaya diri dengan tubuhnya sendiri.

Baca Juga: Cerita Artis Cathy Sharon Bangkit dari Rasa Minder karena Bentuk Tubuh

Di sisi lain, tak dapat dimungkiri bahwa media sosial bisa berdampak pada bagaimana seseorang memandang dan menilai dirinya sendiri. 

Kendati demikian, responden perempuan memilih untuk menghadapi pengaruh media sosial dengan cara berdamai dengan situasi (56,6%), mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri (52,9%), dan mencari sumber atau referensi yang bisa meningkatkan kepercayaan diri (42,9%).

Bahkan sekitar 38,4 persen responden perempuan memilih meng-unfollow akun medsos yang dianggap berefek negatif.

Sebanyak 17,4 persen perempuan memilih mengurangi atau berhenti sepenuhnya menggunakan medsos dan hanya 12,6 persen yang bercerita pada orang lain yang dipercaya.

Namun menariknya, baik menurut Anita Lutfi maupun Fera Ade sepakat, bahwa modern kini semakin banyak influencer yang turut mendukung gerakan body positivity

Keberadaan mereka pun dinilai keduanya turut membantu Anita dan Fera untuk lebih mencintai diri sendiri dan mendobrak standar kecantikan yang ada. 

Bertepatan dengan ulang tahun kedua PARAPUAN yang bertemakan Perempuan Memilih, maka Kawan Puan pun juga bisa memutuskan untuk lebih berdaya dan percaya diri tanpa harus mengikuti standar kecantikan yang ada.

(*)

Baca Juga: Ini yang Dilakukan oleh Syahrini saat Merasa Tidak Percaya Diri



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru