Viral di TikTok Bayi Meninggal Akibat Suara Petasan, Doker Anak Jelaskan Bahaya Suara Kencang bagi Bayi

Anna Maria Anggita - Sabtu, 29 April 2023
Viral di TikTok mengenai bahaya suara kencang bagi bayi
Viral di TikTok mengenai bahaya suara kencang bagi bayi agrobacter

Parapuan.co - Kabar bayi meninggal akibat suara petasan jadi berita yang viral di TikTok.

Berdasarkan video viral di TikTok dari akun @tribunnews yang membahas mengenai bayi 38 hari yang meninggal pun menuai banyak komentar dari warganet.

Video viral di TikTok tersebut menjelaskan bayi berusia 38 hari di Gresik, Jawa Timur di saat Idulfitri, diduga karena mendengar suara petasan.

@tribunnews Diduga Kaget Gara-gara Suara Petasan, Bayi 38 Hari di Gresik Meninggal karena Pecah Pembuluh Darah #beritaterkini #beritaupdate #beritaviral #beritaduka #petasan #gresik #bayi #idulfitri2023 #fyp #foryoupage ♬ original sound - Tribunnews

Dilansir dari Kompas.com, bayi berusia 38 hari dengan inisial N sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Sayangnya, nyawa buah hati Nur Hasyim (35) dan Nur Faizah (28) tak terselamatkan karena mengalami penggumpalan darah di otak dan pembuluh darahnya pecah.

Lantas benarkah suara petasan itu berbahaya bagi bayi?

Melalui akun Twitter @sdenta, dr. Kurniawan Denta selaku dokter spesialis anak ikut menanggapi mengenai apakah petasan bisa menyebabkan bayi meninggal itu harus diketahui pemicunya.

"Apakah bunyi petasan yg menyebabkan meninggalnya bayi ini? Saya gak tau karena bukan pasien saya. Tapi yang jelas gini, bayi usia sebulan dua bulan itu rentan terjadi perdarahan di otaknya. Nah pemicunya ini bisa macem2," ujar dr. Denta.

Baca Juga: 5 Penyebab Pipi Bayi Kemerahan yang Tengah Viral di TikTok, Apa Saja?

Berikut ini penyebab pendarahan otak pada bayi yang diungkapkan oleh dr. Denta:

- Benturan

- Hentakan

- Defisiensi viamin K.

"Perlu diinget juga bayi <6 bulan kalo denger suara kenceng kan otomatis kaget kejengkang gitu yah. Reflek moro namanya. Nah kita gak tau persis apa yang terjadi pada bayi selama waktu2 awal suara kencang petasan itu terjadi," jelasnya.

Dokter Denta pun menegaskan bahwa bayi tidak bisa terkena suara yang kencang-kencang.

"Batas suara aman yg dianjurkan pada bayi sekitar 50-60 dB," kata dr. Denta.

Menurutnya jika lebih tinggi dari itu maka bayi berrisiko tinggi mengalami kerusakan pendengaran dan gangguan perkembangan lebih lanjut.

Baca Juga: Viral di TikTok Kandidiasis Oral, Infeksi Jamur pada Mulut Bayi

Dokter Denta juga menyarankan pada orang tua untuk berani ambil langkah tegas apabila ada suara petasan di sekitar rumah yang ada bayinya.

"Kalo perlu lapor polisi biar gak pada maen petasan deket bayi lagi," sarannya.

"Saya pribadi kalo ada orang yg mau petasan ya silahkan saja, tapi di tempat yg terisolasi jauh dari pemukiman," pungkas dr. Denta.

Dilansir dari deciblepro, anak-anak dan bayi itu sangat berisiko terkena suara keras.

Pasalnya saluran telinga mereka itu belum sepenuhnya berkembang.

Di sisi lain kemampuan pendengaran bayi lebih sensitif daripad orang dewasa, oleh sebab itu penting untuk mencegah paparan suara yang kencang.

Lantas berapa tingkat desibel yang aman untuk bayi?

Bayi tidak boleh terpapar kebisingan dengan tingkat lebih dari 60 desibel (dB).

Tingkat kebisingan yang direkomendasikan sebenarnya lebih rendah, yaitu 50 dB.

Baca Juga: 5 Jenis Kain Ini Sebaiknya Tak Dipakai Bayi, Orang Tua Wajib Tahu!

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja