Termasuk paparan racun seperti merkuri, asap rokok, hingga gel natrium silika.
Zat-zat tersebut pada akhirnya dapat memicu peradangan dan mendorong terbentuknya autoantibodi yang menyerang sel tubuh sendiri.
2. Hormon
Faktor lain yang menjadi faktor penyebab autoimun adalah hormon.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention tahun 2015, perempuan lebih rentan mengalami lupus dibandingkan laki-laki.
Lebih tepatnya sembilan dari sepuluh orang yang terdiagnosa lupus adalah perempuan berusia 15 sampai 44 tahun.
Hal ini dikarenakan perempuan lebih banyak menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen yang juga dikena sebagai immono enhancing.
Hormon tersebut membuat perempuan mempunyai sistem kekebalan lebih kuat.
Di sisi lain, hormon ini juga yang akan menjadi bumerang ketika antibodi berubah menjadi autoantibodi dan menyerang sel tubuh, sehingga penyakit autoimun lebih rentan terjadi.
Baca Juga: Ini 4 Cara Pengobatan Gangguan Autoimun, Resep Dokter hingga Obat Alternatif
3. Genetik
Terakhir ada faktor genetik yang juga jadi salah satu penyebab autoimun SLE.
Tak jarang orang-orang yang memiliki riwayat keluarga terkena lupus akan mendapatkan hasil positif saat tes DNA autoimun.
Sehingga penting bagi Kawan Puan untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin untuk mengetahui faktor risiko dan cara meningkatkan kualitas hidup jika terdiagnosa.
Kawan Puan, itu tadi penyebab seseorang bisa terdiagnosis autoimun SLE seperti Isyana Sarasvati, mulai dari faktor lingkungan hingga genetik.
(*)