Parapuan.co - Kawan Puan, sudah tahu belum kalau ada beberapa hal yang harus kamu hindari ketika membuat resume untuk melamar lowongan kerja?
Hal-hal tersebut ialah yang tidak boleh kamu tulis di berkas lamaran pekerjaan, karena dari situ perekrut akan memberikan penilaian pertama.
Oleh karenanya, resume harus dibuat menarik tetapi tidak berlebihan mengingat ia mewakili kesan pertama perekrut tentangmu.
Jadi, pastikan resume kamu buat singkat, menarik, serta berisi pengalaman-pengalaman penting yang relevan dengan posisi incaranmu.
Mengutip The Muse, berikut 10 hal yang sebaiknya tidak kamu cantumkan di resume untuk melamar lowongan kerja!
1. Informasi yang Terlalu Pribadi
Kamu cukup menuliskan nama dan alamat beserta nomor ponsel yang bisa dihubungi.
Atau, kamu bisa saja sekadar mencantumkan nama dan alamat email di berkas lamaran pekerjaan.
Hindari menuliskan hal-hal yang sifatnya terlalu pribadi, semisal agama, orientasi seksual, pandangan politik, dan sebagainya.
Baca Juga: Sering Tertukar dan Dikira Sama, Berikut Perbedaan antara CV dan Resume
2. Susunan Kalimat Berantakan dan Banyak Typo
Kedua, usahakan membuat resume untuk melamar lowongan kerja dengan teliti agar terhindar dari kesalahan tulis.
Hindari menulis dengan banyak typo atau susunan kalimat berantakan dan tidak jelas, bahkan bertele-tele.
Kesalahan seperti ini bisa jadi bakal tidak bisa ditoleransi oleh pihak perekrut, lo.
3. Pengalaman Kerja yang Tidak Relevan
Kamu boleh saja punya banyak pengalaman magang atau kerja, tetapi jangan cantumkan semuanya ke dalam berkas lamaran.
Cukup cantumkan dua atau tiga pengalaman yang relevan dengan posisi yang kamu incar saja.
Jika terlalu banyak pengalaman yang kamu cantumkan, bisa jadi yang paling relevan justru akan terlewat ketika CV-mu dibaca perekrut.
4. Menyebutkan Hobi dan Keanehan
Baca Juga: Job Seekers, Hindari Menulis Kata-kata Ini dalam Resume saat Melamar Kerja
Hobi bukanlah sesuatu yang penting untuk diketahui perekrut perusahaan dari kandidat pelamar.
Sebaiknya tak perlu menginformasikan hal tersebut di dalam resume.
5. Penggunaan Kata/Kalimat Negatif
Berikutnya yang sebaiknya tidak ditulis dalam resume adalah kata-kata atau kalimat berkonotasi negatif.
Hindari menuliskan kalimat yang mengandung kata-kata seperti agresif, masalah, kesalahan, buruk, jelek, benci/membenci/kebencian, dan masih banyak lagi.
6. Menunjukkan Referensi
Perekrut tidak mau tahu soal referensi yang kamu punya, atau info bahwa kamu direkomendasikan oleh seseorang.
Di dalam resume, kamu tidak perlu menuliskan mengenai hal itu, apalagi jika tidak diminta.
Jika berkas lamaran kamu diterima dan proses rekrutmen berlanjut, barulah bisa menyampaikannya apabila ditanya.
Baca Juga: Ingin Cantumkan Gelar Cum Laude di Resume? Ini Dia Cara Menuliskannya
7. Berbohong
Apabila kamu yakin kualifikasimu sesuai dengan jabatan yang ditawarkan perusahaan, maka tidak ada gunanya menuliskan informasi tidak jujur di CV.
Jujurlah pada dirimu sendiri, dan perekrut akan melihat kesungguhanmu dari keterangan yang kamu tulis dalam resume.
8. Informasi yang Berlebihan
Resume yang ideal biasanya tidak lebih dari dua halaman kertas berukuran A4.
Jika resume-mu ternyata sampai tiga halaman atau lebih, berarti ada informasi yang berlebihan dan butuh disunting dengan teliti.
9. Menjadi Terlalu Kreatif
Hindari menjadi terlalu kreatif sampai mengubah warna font, memasukkan simbol, atau menggunakan font yang tidak standar untuk resume kamu.
Gunakan saja Times New Roman ukuran 12pt dan warna hitam pada font-nya.
10. Menggunakan Jargon dan Bahasa Tersirat
Simpan jargon-jargon untuk dirimu sendiri, dan tak perlu mencantumkannya dalam resume buat melamar kerja.
Tulisan seperti itu tidak akan menarik perhatian perekrut, dan tidak membuatmu punya kesempatan lebih besar untuk diterima.
Jadi, sebisa mungkin hindari 10 kesalahan penulisan resume untuk melamar lowongan kerja supaya kamu lolos proses seleksi, ya.
Baca Juga: Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat Buat Mengirimkan CV Lamaran Kerja
(*)