Sifilis Kongentinal, Sifilis yang Ditularkan dari Ibu Hamil ke Bayi

Saras Bening Sumunar - Kamis, 11 Mei 2023
Mengenal Sifilis Kongentinal, Sifilis yang Ditularkan dari Ibu Hamil ke Bayi.
Mengenal Sifilis Kongentinal, Sifilis yang Ditularkan dari Ibu Hamil ke Bayi. freepik.com

Parapuan.co - Tahukah Kawan Puan bahwa penyakit sifilis bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayi?

Bagi kamu yang masih asing, sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum.

Seseorang yang terinfeksi sifilis dalam waktu lama bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.

Mulai dari radang sendi, kerusakan otak, hingga kebutaan.

Infeksi sifilis bisa ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan produk darah yang tercemar.

Di sisi lain, penularan penyakit ini bisa ditularkan secara vertikal dari ibu ke bayi selama masa kehamilan dan persalinan.

Kondisi ini kerap disebut sebagai sifilis kongentinal.

Bicara tentang sifilis kongentinan atau sifilis pada ibu hamil, ada beberapa hal yang penting untuk diketahui.

Dilansir dari Kompas.comberikut penjelasan selengkapnya:

Baca Juga: Ramai Kris Wu Dituduh Menderita Sifilis, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Sifilis pada Ibu Hamil

Ibu hamil rentan menularkan penyakit ini pada janin atau bayinya.

Bahkan penyakit sifilis yang dialami selama kehamilan cukup berisiko pada bayi.

Risiko keguguran, kelahiran prematur, atau lebih parahnya kematian kelahiran.

Untuk menghindari kondisi ini, ibu hamil disarankan untuk melakukan skrining sifilis setidaknya sekali selama masa kehamilan.

Kapan waktu terbaik untuk melakukan skrining sifilis?

Ibu Hamil Melakukan Skrining Sifilis

Kawan Puan, waktu terabaik untuk ibu hamil melakukan skrining sifilis adalah saat kunjungan prenatal pertama.

Baca Juga: Jadi Infeksi Menular Seksual, Kenali 5 Gejala Umum Sifilis pada Tubuh

Artinya, jika penyakit ini ditemukan maka bisa segera diobati sebelum menyebabkan masalah serius.

Adapun bayi yang terpapar sifilis bisa lahir tanpa gejala, tapi dapat mengalaminya dalam beberapa minggu jika penyakitnya tidak segera diobati.

Tanda dan gejala bisa sangat serius juga berbahaya.

Bayi yang tidak diobati mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan, kejang, bahkan meninggal dunia.

Pengobatan Sifilis

Biasanya, seseorang yang menderita sifilis kurang dari satu tahun bisa disembuhkan dengan satu dosis penisilin untuk membunuh infeksi.

Sedangkan sifilis stadium lanjut, membutuhkan lebih banyak dosis.

Jika alergi terhadap penisilin, bisa memperoleh antibiotik lain seperti doksisklin.

Ibu hamil yang alergi terhadap penisilin, kemungkinan akan diminta untuk menjalani proses yang disebut desensitasi, memungkinkan meminum obat dengan aman.

Pastikan jika kamu tidak melakukan kontak seksual sampai infeksi benar-benar menghilang. 

Bukan hanya kamu, pasangan juga perlu lekakukan skrining sifilis.

Baca Juga: Mengenal Sifilis, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya