Parapuan.co - Kutil kelamin atau genital wart alias kondiloma akuminata adalah benjolan kecil yang tumbuh di area kelamin atau anus, disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
Kutil kelamin bisa diatasi dengan berbagai prosedur seperti electrocautery, surgical removal, laser treatment, cryotherapy, dan prescription medications.
Meski bisa ditangani, menurut dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Yustin Sumito, SpKK., kutil kelamin itu juga bisa kambuh.
Dalam media briefing bertajuk "Life Before and After Genital Warts, #Berani Jujur #SembuhGakPerluMalu" pada Selasa (23/05/2023) di Akmani Hotel, dr. Yustin menyatakan setidaknya ada satu episode kekambuhan kutil kelamin pada 42.67 persen dari seluruh pasien.
"Kekambuhan dan kesembuhan kutil kelamin pada dasarnya tergantung pada bagaimana seseorang menjalani kehidupannya after genital warts, bagaimana pasien patuh terhadap pengobatan, bagaimana status imunodefisiensi, serta melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi kekambuhan," ujar dr. Yustin.
Dokter Yustin menjelaskan kekambuhan kutil kelamin sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni:
- Faktor host meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, latar belakang budaya, kebiasaan hidup sehari-hari, hingga kehidupan seksual.
- Faktor terkait virus HPV.
- Faktor lain terkait kutil itu sendiri.
Baca Juga: Dokter Ungkap Kapan Vaksinasi HPV Harus Dilakukan, Bisa Mulai SD
"Tatalaksana untuk mencegah terjadinya kekambuhan ini juga masih dinilai sebagai proses yang memakan banyak waktu dan biaya," tambahnya.
Di samping itu, komplikasi yang disebabkan kutil kelamin pun menjadi tantangan tersendiri.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan, antara lain flat warts, kutil filamentosa, kutil jari atau ibu jari, dan hyperplasia epidermal verukosa.
"Sebuah studi yang dilakukan oleh Zhan, dkk. tahun 2022 berhasil menemukan model untuk memprediksi kekambuhan kutil genital dengan akurasi diagnosis mencapai 86.7 persen yaitu dengan menyelidiki hubungan variabel-variabel seperti riwayat penggunaan kondom, status infeksi HPV dari partner seksual, jumlah kutil, dan penyakit urogenital penyerta," jelasnya.
Dokter Yustin menyatakan bahwa pada intinya evaluasi berkala dan edukasi yang baik dalam bentuk konseling pasien merupakan hal yang harus dilakukan oleh klinisi untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
Ia pun menegaskan untuk melakukan vaksin HPV agar tubuh bisa terhindari dari virus HPV.
"Vaksin sebelum dan sesudah terjadinya kutil kelamin juga tidak kalah penting, hal ini tentu untuk lebih menjaga tubuh agar mampu menangkal virus HPV di kemudian hari," pungkasnya.
Baca Juga: 3 Obat Alami untuk Membantu Mengatasi Kutil Kelamin, Apa Saja?
(*)