1. Berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara
Pratama Persadha menyarankan pihak bank selalu terbuka dan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Ini dilakukan supata BSSN bisa memberikan dukungan lewat asistensi penanganan insiden, audit, dan investigasi.
Dengan demikian, bank yang jadi korban pun dapat lebih fokus pada pemulihan layanan kepada para nasabah.
2. Bank Memiliki Business Continuity Management atau BCM
Pratama juga mengimbau supaya penyelenggara sistem elektronik memiliki BCM untuk mengetahui prosedur yang harus dilakukan jika sistem layanan mengalami gangguan.
"Kesiapan ini sebaiknya direncanakan, diimplementasikan, dipelihara, diuji, dan disimulasikan secara berulang," terang Pratama Persadha.
"Di antaranya adalah proses data backup dan recovery, serta secara berkala melakukan assesment terhadap keamanan siber dari sistem yang dimiliki," imbuhnya.
3. Nasabah Mengganti Password hingga Pin ATM
Baca Juga: Susah Dibobol, Ini 4 Tips Membuat Password Medsos agar Aman dari Hacker