Parapuan.co - Beberapa hari terakhir, nama salah satu seleb muda Indonesia jadi viral usai diduga mengalami revenge porn.
Hal ini disebabkan karena beredarnya video dewasa yang disebut mirip dengan dirinya dan mantan kekasih.
Diduga mengalami revenge porn, hal tersebut merupakan perilaku balas dendam yang ditunjukkan seseorang dengan menyebarluaskan konten dewasa ke publik atau media sosial.
Konten dewasa tersebut bisa berupa foto atau video, dan dimaksudkan untuk mengancam, menyakiti, bahkan menuntut sesuatu dari orang lain.
Dalam hal ini, pelaku revenge porn bisa saja menyebarkan video konten dewasa untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri.
Ada banyak nama seleb Indonesia yang pernah terseret dan menjadi korban dari kasus serupa.
Tak hanya Rebecca Klopper, Venna Melinda juga sempat diancam oleh Ferry Irawan yang menyebut akan menyebarkan foto-fotonya tanpa kerundung beberapa waktu lalu.
Bukan hanya selebriti, orang awam seperti kita pun bisa saja menjadi korban revenge porn.
Lantas, mengapa seseorang bisa menjadi korban revenge porn? Berikut jawabannya seperti dilansir dari Help Guide:
Baca Juga: Diduga Dialami Rebecca Klopper, Apa itu Revenge Porn yang Viral di TikTok?
Mengapa Seseorang Bisa Jadi Korban Revenge Porn?
Ada beberapa motif mengapa pelaku menyebarkan video tak pantas dan membuat seseorang bisa menjadi korban revenge porn:
1. Dendam
Seseorang menjadi korban revenge porn karena pelaku mungkin menyimpan dendam akibat sakit hati.
Dendam tersebut bisa saja disebabkan lantaran putus cinta di masa lalu.
2. Kecemburuan
Motif lain yang memungkinkan pelaku melakukan penyebaran konten dewasa dari korbannya, yaitu kecemburuan.
Kecemburuan bisa didorong oleh rasa posesif atau keinginan untuk mempersulit hubungan baru dari korban.
3. Kekurangan Seksual
Baca Juga: Bentuk Kekerasan Seksual dalam Pernikahan yang Umum Dialami Perempuan
Terkadang, pelaku menargetkan orang lain untuk revenge porn lantaran kekurangan mereka sendiri.
Mereka ingin mengalihkan perhatian dengan mencoba mempermalukan orang lain.
4. Ketakutan
Motif lainnya, yaitu ketakutan akan kehilangan hubungan sehingga melakukan ancaman menggunakan konten-konten dewasa agar korban tetap bersamanya.
Dengan konten tersebut, mereka berharap korban memilih tinggal dan menuruti apa saja yang pelaku minta.
5. Misogini
Sebagian besar pelaku revenge porn adalah laki-laki dan korbannya perempuan.
Ini mengarah pada motif misogini, di mana pelaku pada dasarnya memang memiliki kebencian terhadap perempuan.
Oleh sebab itu, revenge porn tidak hanya dilakukan mantan pasangan, tetapi bisa siapa saja.
Ada baiknya Kawan Puan berhati-hati jika ingin menyimpan konten dewasa, terutama di galeri pribadi ponsel.
Baca Juga: Artis Jadi Korban Revenge Porn, Ini Bahaya Sebar Video Orang Lain
(*)