Festival Lestari V, Investasi Sembari Menjaga Pelestarian Lingkungan

Saras Bening Sumunar - Jumat, 9 Juni 2023
Ilustrasi Festival Lestari V, Panduan Invetasi Lestari untuk perekonomian dan pelestarian lingkungan.
Ilustrasi Festival Lestari V, Panduan Invetasi Lestari untuk perekonomian dan pelestarian lingkungan. Cecilie_Arcurs

Parapuan.co - Festival Lestari tahun ini akan kembali digelar nih, Kawan Puan.

Kali ini, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah Festival Lestari yang kelima.

Festival Lestari V kali ini akan digelar pada 23 hingga 25 Juni 2023 mendatang.

Lantas, apa sebenarnya Festival Lestari itu?

Seperti dilansir dari laman National GeograpicFestival Lestari merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

Festival Lestari ini sendiri sudah rutin digelar sejak 2018 lalu. Kabupaten Sigi juga menjadi salah satu anggota asosiasi kolaborasi lintas pemerintah daerah tersebut.

Mohammad Irwan Lapatta, selaku Bupati Kabupaten Sigi menuturkan bahwa adanya Festival Lestari V diharapkan mampu mendorong perekonomian Kabupaten Sigi.

Tak hanya itu, ia juga berharap bahwa adanya Festival Lestari ini dapat menarik minat wisatawan dan membuat peluang untuk pelestarian lingkungan.

"Saya berharap investasi bisa tumbuh dengan adanya Festival Lestari, sehingga masyarakat bisa bekerja sama dan mendorong perekonomian dan keberlanjutan di Kabupaten Sigi," kata Irwan.

Baca Juga: Sumatera hingga Sulawesi, Ini Pengembangan Desa Wisata di 7 Provinsi

Tema Festival Lestari V Tahun 2023

Kali ini, Festival Lestari V mengusung tema "Tumbuh Lebih Baik".

Sesuai dengan tema yang dipilih, diharapkan Kabupaten Sigi bisa menjadi lebih baik lagi dari segara aspek.

Terlebih pada tahun 2018 lalu, perekonomian Kapupaten Sigi sempat tersendat.

Bukan tanpa alasan, bencana alam gempa bumi dan pandemi Covid-19 yang merebak membuat perekonomian Kabupaten Sigi mengalami penurunan.

Upaya pemulihan tersebut juga perlu dibarengi dengan kepedulian terhadap lingkungan karena Kabupaten Sigi memiliki kawasan lindung di sekitarnya.

Salah satu kawasan lindung yang ada adalah Cagar Biosfer Lore Lindu yang terhampar seluas 1,6 juta hektar.

Cagar Biosfer Lore Lindu memiliki peran dan fungsi strategi untuk konservasi lingkungan dan budaya.

Baca Juga: BPH Migas Penuhi Janji BBM Satu Harga hingga ke Pelosok Negeri, Tiga Daerah Ini Jadi Sasaran

"Saat ini, kalau melihat festival yang diadakan itu sesuai dengan tren ke depan," kata Ratih Purbasari Kania, Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi. 

"Jadi ke depan itu investasi itu plan-nya ke investasi berdasarkan ESG (environmental, social, and corporate governance) yang berkelanjutan di mana investor itu tidak hanya melirik pada keuntungan tetapi juga yang memiliki dampak baik," terangnya.

Karena hal tersebut, Kementrian Investasi akhirnya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk peluncuran Panduan Investasi Lestari.

Adanya Panduan Investasi Lestari menjadi modal rujukan untuk para investor, bisnis, dan pemerintah.

Harapannya agar investasi nilai ekonomi banyak diberikan masyarakat dan daerah sembari berdampak pada keberlanjutan lingkungan.

Menjaga Keberlanjutan Lahan

Di sisi lain, Panduan Investasi Lestari ini juga mengatur tentang keberlanjutan lahan yang harus tetap dijaga.

Mengingat kerusakan lahan akibat perusahaan yang tidak ramah lingkungan memungkinkan terjadi.

Berdasarkan peraturan tersebut Pemerintah Kabupaten Sigi berkomitmen untuk menolak penanaman massal vegetasi yang merusak oleh perusahaan tidak ramah lingkungan seperti sawit.

Baca Juga: Gandeng Dwi Iskandar, The Apurva Kempinski Bali Hadirkan Pesona Budaya Toraja

(*)

Sumber: national geographic
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja