Parapuan.co - Kadang-kadang membantu anak mengerjakan PR (pekerjaan rumah atau tugas sekolah) membuat orang tua mengalami dilema.
Sebagian orang tua bingung sampai di mana mereka perlu mengajarkan anak untuk menyelesaikan PR-nya.
Bahkan, tak jarang ada orang tua yang malah mengerjakan seluruh tugas sekolah sang anak.
Apa lagi jika anak masih berusia sekolah dasar (SD) dan sedang kesulitan dengan PR mereka. Apakah Kawan Puan juga begitu?
Wajar kalau kamu merasa kasihan dan tergoda mengerjakan PR anak. Akan tetapi, kamu juga perlu membantu mereka untuk bisa melakukannya sendiri.
Bagaimana caranya? Simak penjelasannya menurut pakar sebagaimana mengutip dari Very Well Family berikut ini!
Tips Bantu Anak yang Masih SD Kerjakan PR
Meski masih SD, anak-anak biasanya sudah diberikan PR oleh guru setidaknya dua atau tiga kali dalam seminggu.
PR anak SD memang tidak banyak dan bisa jadi membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk menyelesaikannya.
Baca Juga: Viral Anak SD Tulis Surat Minta Buah Jambu, Ternyata Begini Cara Didik Ibunya
Saat masih SD, tujuan guru memberikan PR ke anak adalah untuk melihat sejauh mana mereka memahami pelajaran.
Maka itu seorang guru pendidikan dasar Brianna Leonhard sebenarnya menyarankan supaya anak bisa mengerjakan sebagian besar PR-nya sendiri.
Namun, tetap saja anak SD akan butuh bantuan orang tua ketika mereka mengerjakan tugas rumah.
Katelyn Rigg, M.Ed., seorang spesialis literasi menjelaskan, orang tua bisa menerapkan model "I do, we do, you do" pada anak.
Dalam model ini, orang tua bisa memberikan contoh dengan mengerjakan tugas anak terlebih dulu, lalu mengerjakannya berdua, baru meminta anak menyelesaikan sendiri.
"Misalnya orang tua mengerjakan soal pertama, lalu menyelesaikan soal kedua bersama anak, dan terakhir, anak menyelesaikan soal terakhirnya sendiri," tutur Katelyn.
Model seperti itu bisa disesuaikan dengan pekerjaan rumah apa pun yang sedang dikerjakan anak.
"Ini memungkinkan orang tua untuk terlibat dan mendukung pendidikan anak, tetapi juga mengarahkan anak untuk mengembangkan kemandirian," imbuh Katelyn Rigg.
Lantas, bagaimana jika anak tampak butuh bantuan lebih dari itu dalam mengerjakan PR-nya? Apa yang harus orang tua lakukan?
Baca Juga: Hindari Bertanya PR, Lakukan Ini saat Menyambut Anak Pulang Sekolah
Langkah Membantu Anak Kerjakan PR yang Super Sulit
Orang tua bisa saja bingung jika anak kelihatan sangat kesulitan dan butuh bantuan lebih dari biasanya.
Dalam kasus ini, terapis pendidikan Dr. Bibi Piyaresh menyarankan bahwa orang tua tidak boleh berasumsi bahwa PR yang sulit adalah hal biasa.
Pasalnya, anggapan itu dapat membuat anak berpotensi memiliki ketidakmampuan dalam belajar.
Sesulit apa pun PR anak, hindari menyalahkan mereka jika anak mengalami kesulitan.
Langkah terbaik yang dapat dilakukan orang tua, terutama jika anak merasa rutinitas mengerjakan PR ialah mimpi buruk, adalah dengan menghubungi guru.
Hubungi guru sekolah anak dan ajak berdiskusi tentang kesulitan yang dialami si kecil saat mengerjakan PR.
Daripada orang tua yang membantu dengan mengerjakan seluruh PR anak, guru yang baik tentunya akan menawarkan solusi agar anak lebih mandiri.
Barangkali, bisa dengan menurunkan tingkat kesulitan tugas-tugas sekolah yang diberikan.
Akan lebih baik lagi jika orang tua juga saling berkomunikasi dengan orang tua lain kalau-kalau anaknya menghadapi kesulitan yang sama.
Nah, demikian tadi cara membantu anak mengerjakan PR tanpa menggantikannya menyelesaikan semua tugas. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Membantu Anak Berinteraksi dengan Teman Sebaya
(*)