Parapuan.co - Mencari lowongan kerja bagi golongan usia tertentu bisa jadi lebih menantang bagi yang lainnya.
Misalnya saja bagi Kawan Puan yang berusia 40 tahunan ke atas, mungkin akan lebih sulit mencari lowongan kerja.
Salah satu alasannya adalah bagi sebagian perusahaan, usia tersebut sudah terlalu tua untuk melamar lowongan kerja atau mengisi posisi tertentu.
Menurut Lindsay Mustain, mantan perekrut Amazon yang menjadi career coach, usia 35 tahun adalah umur maksimal biasanya seseorang diterima ketika melamar pekerjaan.
"Kalau tidak (di atas usia tersebut), kamu dianggap terlalu tua dan terlalu memenuhi syarat (overqualified)," katanya, seperti melansir Business Insider.
Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota pada tahun 2015 menunjukkan bahwa orang yang lebih tua lebih kesulitan untuk mencari pekerjaan.
Lebih lanjut, para pencari kerja di atas usia 50 tahun menganggur 5,8 minggu lebih lama daripada mereka yang berusia 30 hingga 49 tahun, dan 10,6 minggu lebih lama jika dibandingkan dengan orang berusia 20 hingga 49 tahun.
Tak dapat dimungkiri bahwa adanya bias usia pada proses melamar pekerjaan membuat mereka yang berusia tua lebih sulit untuk diterima.
Ageism memang berbahaya dan diskriminatif, tetapi para ahli mengatakan ada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk mencoba dan melindungi diri dari beberapa bias itu saat mencari lowongan kerja.
Baca Juga: Modal Lolos Wawancara Lowongan Kerja ala Direktur Eksekutif Prakerja
Ini beberapa tips yang bisa Kawan Puan lakukan menurut ahli.
Perbaiki Resume dan Profil LinkedIn
Jauh sebelum pekerjaan diposting, perekrut akan berusaha mengidentifikasi bakat-bakat yang dicari di beberapa channel tertentu.
"Kami tidak pernah menunggu kandidat yang tepat untuk datang," kata Mustain yang mengaku perekrut lebih tertarik dengan kandidat pasif.
Itulah mengapa Kawan Puan perlu mendapatkan perhatian perekrut lebih awal dalam prosesnya, misalnya dengan merombak resume dan profil LinkedIn untuk menyoroti keahlian dan pencapaian spesifikmu.
"Kamu harus benar-benar jelas tentang pengaruh yang kamu berikan pada organisasi di masa lalu," ujar Mustain.
Di sinilah Kawan Puan sebagai pekerja veteran akan terlihat lebih unggul dibandingkan rekan-rekan yang lebih muda.
“Riwayat pekerjaan yang lebih panjang seharusnya memberi lebih banyak peluang untuk menunjukkan dampak,” kata Aditya Sharma, salah satu pendiri HiCounselor.com, perusahaan pendukung karir untuk kandidat pekerjaan teknologi dan manajemen.
"Resume perlu menunjukkan tiga hal: Apa yang kamu lakukan, bagaimana kamu melakukannya, dan hasil yang terukur," katanya.
Baca Juga: Lowongan Kerja Magang BUMN Perum Berita Nasional Antara, Ini Syaratnya
Manfaatkan Jejaring
Selanjutnya, Kawan Puan perlu mengubah caramu melakukan pencarian lowongan kerja.
Artinya, jangan berasumsi bahwa dengan mengirimkan lamaran pekerjaan secara online saja sudah cukup untuk menjamin wawancara.
Sebagai gantinya, kamu perlu menggunakan jejaringmu untuk mempermudah proses pencarian lowongan kerja.
Pekerja yang berpengalaman mungkin memiliki keuntungan, jika memiliki lebih banyak jejaring profesional.
Mulailah dengan menjangkau kolega lama dan orang yang kamu kenal baik, misalnya dengan mengundang mereka makan siang atau minum kopi untuk mengobrol.
Jelaskan bahwa kamu sedang memikirkan langkah selanjutnya dan bahwa kamu terbuka untuk saran dan perkenalan yang hangat. Sebutkan beberapa proyek, perusahaan, dan peluang yang menarik minatmu.
Kamu juga perlu terhubung dengan orang yang ingin Kawan Puan ajak bekerja sama di masa mendatang.
Mustain menyarankan untuk menjelajahi LinkedIn untuk mencari orang-orang yang tepat di industri tempatmu bekerja.
"Temukan orang yang berbagi konten yang tampaknya berharga dan mulailah berkomentar," katanya.
(*)
Baca Juga: Melamar Lowongan Kerja Makin Mudah, Ini 5 Platform Bantu Bikin CV