Selain itu, lebih dari 80% kreator TikTok yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan melalui beragam peluang, termasuk di antaranya TikTok LIVE dan kerja sama konten bermerek.
"Di Asia Tenggara, lebih dari 325 juta orang mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis juga menjadi pengguna platform ini. Kami memiliki peran besar dalam memperluas berbagai peluang ekonomi, edukasi, dan pembangunan komunitas di wilayah ini dan di seluruh dunia. Kami sangat senang melihat dampak positif dari TikTok dan kami berkomitmen melanjutkan upaya kami dalam mendukung individu, komunitas, dan bisnis untuk terus tumbuh dan semakin maju," kata Shou Chew, Chief
Executive Officer, TikTok, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.
Komitmen TikTok untuk Asia Tenggara
Dukungan Lokal: Membuka Akses ke Beragam Peluang Ekonomi
Dalam waktu tiga tahun ke depan, program "Dukungan Lokal" bertujuan memberdayakan bisnis mikro dan kecil, khususnya di wilayah pedesaan, yang masih awam dengan pemasaran di media sosial.
Bekerja sama dengan lebih dari 25 institusi pemerintah dan organisasi nirlaba di seluruh Asia Tenggara, program ini akan membuka peluang bagi bisnis untuk menjangkau konsumen digital baru melalui dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan.
Selain itu, di Indonesia, TikTok akan bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom untuk meluncurkan TikTok Jalin Nusantara.
Inisiatif ini akan membangun konektivitas internet di
pusat-pusat komunitas di sembilan desa di Nusa Tenggara Timur dan Sumatra Utara.
Baca Juga: Cara Brand Terkemuka Berkembang di Tengah Persaingan Bisnis Online yang Ketat