Review Film Elemental: Forces of Nature, Bisakah Cinta Beda Elemen Menyatu?

Parapuan.co - Apa jadinya kalau air dan api saling jatuh cinta? Mungkinkah mereka akan bersama?

Pertanyaan tersebut bisa Kawan Puan temukan jawabannya saat nonton film Elemental: Forces of Nature yang mulai tayang di bioskop mulai 21 Juni 2023.

Film animasi produksi Pixar dan Disney ini menceritakan kisah Ember, seorang perempuan dari elemen api yang tangguh, cerdas, dan berapi-api.

Ember tanpa sengaja bertemu dengan Wade, laki-laki dari elemen air yang sentimental, gampang menangis, menyenangkan, dan menjalani kehidupan go with the flow.

Karakter masing-masing yang berbeda dan bertolak belakang nyatanya tak jadi penghalang untuk keduanya saling jatuh cinta dan mencoba untuk bersama.

Bahkan Ember dan Wade mencoba menerobos anggapan bahwa elemen api dan air selamanya tidak akan pernah bersatu.

Kawan Puan yang pernah mengalami cinta ditentang keluarga, cinta yang tak direstui, atau bahkan jatuh cinta dengan seseorang yang jauh berbeda dengan kamu dan keluargamu, pasti akan sangat relate dengan cerita Ember dan Wade.

Pertemuan Dua Elemen yang Bertolak Belakang

Ember adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarga Fire atau elemen api. Keluarga Ember pindah dari Fireland ke Element City.

Ember lahir dan tumbuh dewasa di Element City. Keluarga dari elemen api punya area atau wilayahnya sendiri di Element City sehingga tidak banyak bersinggungan dengan elemen air, udara, dan tanah.

Suatu hari saat Ember tengah memperbaiki pipa air yang bocor di rumahnya, Ember bertemu dengan Wade, laki-laki dari elemen air.

Wade tersedot ke pipa air keluarga Ember saat dirinya tengah memeriksa kebocoran di pusat kota. Wade pun muncul di rumah Ember dari pipa air yang bocor.

Kepribadian Wade yang menyenangkan, ceria, inspiratif, dan bertipe menjalani kehidupan seperti air mengalir ternyata berhasil menarik perhatian Ember.

Ember dan Wade pun saling jatuh hati pada satu sama lain meski di awal Ember sempat denial dan menyangkal bahwa dirinya tidak suka dengan Wade.

Bukannya apa, Ember ingin menjaga pesan dari orang tuanya untuk tidak bersinggungan dengan elemen air yang dianggap pengganggu dan bisa membahayakan elemen air.

Dua elemen yang berbeda, yang dipercaya tidak akan bisa saling menyatu, justru menaruh ketertarikan pada satu sama lain, apa yang bisa mereka lakukan?

Penggambaran Karakter Perempuan dan Laki-Laki yang Unik

Ember dari elemen api digambarkan sebagai sosok perempuan sedangkan Wade dari elemen air digambarkan sebagai sosok laki-laki.

Satu hal menarik dalam film Elemental: Forces of Nature adalah penggambaran karakter perempuan dan laki-laki yang mendobrak stereotip.

Perempuan kerap digambarkan sebagai sosok lemah lembut, sentimental, dan sensitif.

Namun karakter Ember di sini adalah sosok perempuan yang tegas, punya semangat membara, bertekad kuat, berkemauan keras, punya tujuan, dan tangguh.

Di sisi lain, jika laki-laki seringnya digambarkan sebagai sosok yang tangguh, tak pernah menangis, dan selalu punya rencana matang, karakter Wade bertolak belakang dengan hal tersebut.

Wade yang berasal dari elemen air digambarkan mudah menangis, punya perasaan yang sensitif, gampang tersentuh, dan hidup dengan santai layaknya air mengalir.

Penggambaran karakter Ember dan Wade yang mendobrak stereotip ini jadi contoh yang baik bahwa sifat seseorang tidak bisa digeneralisasi apakah jika dia perempuan maka sering menangis dan jika laki-laki sangat tangguh.

Film Elemental: Forces of Nature menggambarkan bahwa tidak masalah jika laki-laki punya jiwa sensitif dan gampang menangis, sedangkan perempuan tampil sebagai sosok tangguh dan kuat.

Karakter Ember dan Wade yang saling bertolak belakang jadi hiburan tersendiri bagi penonton di sepanjang film berjalan.

Hubungan Keluarga yang Hangat dan Menyentuh

Salah satu ciri khas film animasi produksi Disney maupun Pixar adalah dialog-dialog sederhana antar karakternya yang berhasil menyentil penonton. Tak jarang dialog yang diusung memicu air mata.

Dalam film Elemental: Forces of Nature, Kawan Puan pun akan menemukan dialog-dialog antar karakternya yang sangat menyentuh. Entah itu antara Ember dan Wade maupun Ember dan keluarganya.

Salah satu dialog yang menyentuh adalah saat adegan Ember mengatakan bahwa dirinya menyadari tak bisa menjalankan toko yang dimiliki oleh ayahnya.

Ember mengatakan bahwa ia gagal menjadi penerus toko keluarga yang dibangun oleh ayahnya dari nol.

Ember mengira bahwa kegagalannya berakibat pada kehancuran toko yang dibangun oleh sang ayah sejak dirinya masih berada dalam kandungan.

Ember berpikir bahwa toko tersebut amat berharga bagi ayahnya namun ia malah menghancurkannya.

Tanpa disangka, ayah Ember justru mengatakan bahwa yang berharga baginya adalah Ember, alih-alih toko kelontong.

Ayah Ember pun pada akhirnya mampu mengatakan bahwa ia tak masalah jika Ember tidak bisa meneruskan toko tersebut.

Ayah Ember yang awalnya menentang keras hubungan sang putri dengan laki-laki dari elemen air pun mulai melunak ketika melihat putrinya justru menemukan kebahagiaan ketika bersama dengan Wade.

Menonton film Elemental: Forces of Nature, Kawan Puan akan diajak melihat bagaimana jadinya jika elemen hidup sebagai manusia, punya pekerjaan, saling berinteraksi, bahkan jatuh cinta.

Selain Ember dan Wade, Kawan Puan akan bertemu dengan Clod remaja dari elemen tanah yang menyukai Ember, Gale dari elemen udara yang jadi bos Wade, dan lainnya.

Film Elemental: Forces of Nature mendapat kategori bisa ditonton semua umur, namun PARAPUAN menyarankan Kawan Puan memberikan pendampingan kepada anak-anak yang akan menontonnya sebab ada isu sensitif di dalamnya.

Akan tetapi jangan khawatir dengan isu sensitif tentang hubungan romantis antara dua individu di dalamnya karena hal tersebut bagian kecil dari alur cerita yang tidak berpengaruh banyak.

Temukan jawaban dari pertanyaan apakah air dan api bisa menyatu lewat film Elemental: Forces of Nature.

(*)