Sayangnya, hubungan yang tarik ulur seperti ini relatif dangkal lantaran ada pihak yang tidak melibatkan diri dalam percakapan mendalam.
3. Tahap Penarikan
Setelah beberapa waktu, orang yang menarik ulur akan memilih untuk menjauh dari pasangan karena mereka kewalahan dan takut akan keintiman.
Ketika keintiman mulai berkembang, hal itu menyebabkan orang tersebut mempertimbangkan untuk melarikan diri.
4. Tahap Penolakan
Tahap berikutnya, orang tersebut kemudian akan menemukan situasi yang menyesakkan dan memilih untuk semakin menarik diri dari pasangan yang berusaha mendekat.
Mereka menolak didekati dan diberi perhatian seperti sebelumnya oleh pasangannya.
5. Tahap Menjauh
Khawatir akan pengabaian, pada akhirnya orang tersebut semakin jauh dari pasangan dan hubungan yang dijalin.
Baca Juga: Bikin Ilfeel, Ini 3 Perilaku Laki-Laki yang Tidak Disukai Perempuan saat PDKT
Mereka bertindak demikian untuk melindungi diri jika ikatan asmara berakhir supaya rasa sakitnya tidak terlalu kuat.
6. Tahap Rekonsiliasi
Pada tahap ini, umumnya keintiman makin berkurang secara signifikan.
Akan tetapi, orang yang melakukan tarik ulur akan merasa mempunyai pasangan lebih baik daripada sendirian.
Mereka pun meminta maaf, mengejar lagi pasangannya, dan memberi perhatian walau masih ada keengganan untuk bersikap serius dalam hubungan.
7. Damai dan Harmonis
Di tahap ini ada rasa bahagia dan damai dalam hubungan, tetapi salah satu pihak hanya puas bahwa pasangan tidak mengakhiri jalinan asmara sepenuhnya.
Tahap enam dan tujuh bisa jadi tahap di mana tarik ulur dalam hubungan dimulai dari awal lagi.
Jika siklus kembali berlangsung, hubungan bisa saja benar-benar berakhir.
Maka itu apabila Kawan Puan merasakan tanda-tanda seperti pada tahap di atas, bersikaplah tegas pada perasaanmu, ya.
Baca Juga: Tahap Pubertas pada Anak Laki-Laki yang Orang Tua Wajib Tahu
(*)