Parapuan.co - Penting untuk dipahami bahwa industri fashion memberikan sumbangsih yang fantastis pada tersebarnya sampah di berbagai belahan dunia.
Tak banyak yang menyadari bahwa kebiasaann kita dalam menggunakan pakaian dalam jumlah yang masif turut berkontribusi pada kerusakan lingkungan.
Hal ini dibuktikan dari temuan Changing Markets Foundation yang dirilis pada tahun 2021, diketahui bahwa industri pakaian bertanggung jawab atas lebih dari 20 persen polusi air di dunia.
Tak sampai di situ, laporan International Union for Conservation of Nature tahun 2017 juga menunjukkan bahwa tekstil akan menjadi sumber polusi mikroplastik laut terbesar di dunia.
Fakta-fakta mengejutkan dan menakutkan ini pun semakin mendorong banyak orang untuk lebih 'sadar' dan dalam mengonsumsi serta menggunakan pakaian.
Salah satunya dengan menerapkan upcycling fashion dalam kehidupan kita sehari-hari.
Upcycling atau daur ulang adalah proses mengubah bahan lama atau bekas menjadi produk baru dengan nilai lebih tinggi.
Pada prosesnya, upcycling melakukan pemotongan dan penjahitan, menambahkan hiasan baru, atau menggunakan kembali kain menjadi pakaian baru.
Dan upcycling fashion akan memberikan hasil karya unik yang modis dan berkelanjutan.
Baca Juga: Solusi untuk Atasi Limbah Pakaian, Ini Bedanya Upcycle dan Recycle
Bahkan, pakaian yang sudah tidak muat lagi, robek atau bernoda juga bisa disulap menjadi produk baru.
"Misalnya, kalau ada baju bolong, kita perbaiki, kita kasih kerah lagi atau kita redesign lagi," cerita Indita Karina, sustainable fashion expert dari Setali Indonesia, seperti melansir dari PARAPUAN.
"Jadi daripada dibuang (pakaiannya), mending dibuatkan sebuah karya baru dengan cara upcycling," tambahnya.
Jangan berpikir bahwa menerapkan upcycling fashion dibutuhkan sebuah alat besar yang rumit digunakan dan tahapan yang merepotkan.
Karena sebenarnya kita pun juga bisa melakukan upcycling sendiri di rumah dengan menggunakan pakaian bekas.
Dampak Baik Upcycling Fashion
Walau upcycling adalah langkah kecil yang bisa dilakukan dengan mudah, namun ini menjadi penting karena bisa membawa perubahan.
Pasalnya ini adalah cara yang bagus untuk mengurangi limbah dan mempromosikan keberlanjutan di industri fashion.
Dengan kata lain, upcycling fashion adalah salah satu cara untuk memutus siklus pengulangan sampah dan kerusakan lingkungan.
Baca Juga: Brand Lokal everyday Rilis Koleksi Terbaru di Gerai Offline Pertamanya
Lebih dari itu, upcycling tidak merusak lingkungan dan tidak menggunakan bahan kimia lainnya, seperti yang biasanya dilakukan dalam proses recycling.
Upcycling adalah mengambil sesuatu yang sudah dibuat dan kemudian memperbaikinya, atau mengubahnya menjadi barang baru.
Artinya dalam prosesnya kita tidak mencari bahan mentah baru untuk membuat sesuatu.
Melakukan hal ini bisa mengurangi limbah tekstil, polusi, dan emisi gas rumah kaca yang biasanya disebabkan dalam industri fashion.
Secara keseluruhan, praktik daur ulang pakaian atau upcycling fashion ini bisa membantu menurunkan permintaan produksi pakaian baru, yang sangat boros dan merusak planet.
Dengan kata lain, upcyling fashion adalah salah satu cara terbaik untuk 'membuang' pakaian tanpa harus merusak lingkungan.
Daur ulang juga mengurangi jejak karbon industri fesyen dengan mengurangi jumlah transportasi dan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi garmen baru.
Manfaat lain dari mendaur ulang pakaian adalah meningkatkan kreativitas dan individualitas.
Setiap garmen hasil upcycling akan terlihat unik yang mencerminkan gaya individu dan kreativitas penciptanya.
Artinya, upcycling fashion tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga cara yang bagus untuk mengekspresikan individualitas dan gaya pribadi Kawan Puan.
(*)
Baca Juga: Lebih Ramah Lingkungan, Ini Jenis-Jenis Kain yang Eco-Friendly