Biasanya aplikasi pekerjaan meminta Kawan Puan untuk menambahkan informasi dasar tentang diri, seperti nama, alamat, hingga nomor telepon.
Menurut Lee, kita bisa menggunakan Google Chrome untuk memasukkan itu semua secara otomatis.
Kemudian, jika ada pertanyaan khusus seperti pengalaman kerja apa yang membuat kamu cocok untuk peran tersebut, Lee juga menyarankan untuk menggunakan ChatGPT untuk menulis jawabannya.
Walau para rekruiter mengaku tak masalah jika pelamar lowongan kerja menggunakan AI, namun apakah mereka tahu jika seseorang menggunakan kecerdasan buatan untuk menulis resume-nya?
Menurut Durham, ada begitu banyak resume yang harus dijaring oleh para perekrut setiap harinya, sehingga sulit untuk mengetahui mana yang menggunakan AI dan mana yang tidak.
Kendati demikian, bukan berarti Kawan Puan bisa menggunaan AI atau ChatGPT secara bebas menuliskan resume-mu untuk melamar lowongan kerja begitu saja.
Menurut Durham, apa yang dituliskan oleh AI tetap harus dikoreksi agar sesuai dengan nada suara masing-masing individu sehingga dapat mencerminkan persona diri kita.
Bukannya tanpa alasan ia mengatakan demikian, karena di tengah dunia yang dikuasai oleh teknologi, nilai-nilai diri kitalah yang membuat Kawan Puan menjadi bersinar di antara yang lainnya.
"Kita harus bisa menunjukkan bakat pribadi kita," tambahnya.
Baca Juga: 6 Jenis Lowongan Kerja yang Bisa Punya Gaji 2 Digit, Apa Aja?