Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu termasuk generasi sandwich yang harus mengurus diri sendiri, anak, dan orang tua?
Apakah kamu selalu terjebak di antara pilihan mendahulukan kebutuhan pribadi, anak, atau orang tua terlebih dahulu?
Generasi sandwich atau sandwich generation adalah seseorang yang terjebak di antara dua generasi, yakni generasi atasnya dan bawahnya.
Generasi ini kadang sulit mendapatkan apa yang diinginkan bahkan dibutuhkan karena harus memenuhi kebutuhan hidup generasi di atasnya, yakni orang tua.
Tak ayal, generasi sandwich kerap memiliki masalah dalam finansial, di mana ia punya pengeluaran dobel yakni untuk kebutuhan dirinya sendiri dan orang tua.
Bahkan terkadang generasi sandwich dihadapkan pada pilihan mengejar cuan untuk diri sendiri atau memenuhi proteksi orang tua.
Nah, Kawan Puan yang terjebak dalam masalah keuangan generasi sandwich, bisa menyimak nih, tips dari Finansialku.
Finansialku dan IFG Life berkolaborasi dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prodi S1 Manajemen menyelenggarakan Smart Talks.
Topik yang dibahas dalam acara yang digelar pada Senin, (19/6/2023) ini adalah "Terjebak di Antara Dua Pilihan: Mengejar Cuan atau Proteksi Bokap Nyokap?".
Baca Juga: Bisakah Sandwich Generation Bebas Finansial? Pakar Beberkan Caranya di Puan Talks
Dalam Smart Talks kali ini, Finansialku dan IFG Life membahas strategi yang dapat dilakukan oleh seorang generasi sandwich dalam mewujudkan tujuan keuangannya.
Tak dapat dimungkiri kalau salah satu tantangan yang dihadapi sandwich generation adalah menanggung kebutuhan berobat orang tua yang sudah pensiun dan lebih rentan terkena penyakit.
Nah, solusi untuk kamu generasi sandwich yang harus memenuhi kebutuhan orang tua adalah asuransi yang bisa jadi proteksi di saat-saat penting.
"Salah satu solusi untuk mengelola finansial yang baik bagi generasi sandwich adalah dengan membeli proteksi untuk orang tua, diri, dan keluarga, serta mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi," ucap Ryan Diastana Firman, Chief Financial Officer IFG Life.
Proteksi dalam asuransi dapat mencakup berbagai risiko seperti kematian, kecelakaan, cacat, penyakit serius, kerugian properti, atau tanggung jawab hukum.
"Dengan memiliki polis asuransi yang tepat, kita dapat mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi, yang akan memberikan manfaat atau penggantian finansial jika risiko terjadi," tambahnya.
Perlindungan yang diberikan oleh asuransi dapat membantu melindungi aset, mengurangi beban finansial yang tidak terduga, serta memberikan keamanan dan ketenangan pikiran bagi pemegang polis dan keluarga mereka.
“Ini dapat menjadi solusi yang baik untuk tantangan dan dilema yang dihadapi oleh generasi sandwich,” tambah Ryan.
Sementara itu, Melvin Mumpuni CEO dan Founder Finansialku menjelaskan bahwa kerap kali saat kecelakaan terjadi, yang ditanyakan adalah kendaraan alih-alih orangnya.
"Sering kali kita menemukan bahwa pertanyaan pertama yang diajukan setelah kecelakaan adalah 'Motornya nggak apa-apa kan?' Tanpa memperhatikan kondisi korban. Jarang sekali ada yang bertanya, 'Kamu nggak apa-apa kan?', ucapnya.
"Hal ini mencerminkan kesadaran yang lebih rendah di kalangan masyarakat Indonesia dalam memiliki proteksi untuk diri sendiri dibandingkan dengan proteksi untuk kendaraan mereka,” lanjutnya.
Kawan Puan perlu menyadari bahwa proteksi diri juga merupakan prioritas penting, yang memastikan keselamatan individu di atas segalanya.
Dengan begitu, baik melalui membeli proteksi asuransi yang tepat maupun meningkatkan kesadaran akan perlunya proteksi diri, generasi sandwich dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat menghadapi tantangan finansial dan risiko kehidupan dengan lebih baik.
Baca Juga: Alasan Reksa Dana Bisa Menjadi Instrumen Investasi untuk Hari Tua
(*)