Namun tenang saja sebab pregnancy nose ini tak selamanya terjadi dan ukuran hidung pun kembali normal dalam waktu enam minggu setelah melahirkan.
Shannon M. Clark, seorang profesor kedokteran ibu-janin di University of Texas Medical Branch di Galveston, Amerika Serikat juga menjelaskan bahwa pregnancy nose sangat umum terjadi.
"Ada perubahan fisiologis khas kehamilan yang terjadi pada setiap orang, yang pertama adalah pelebaran basal, di mana kamu mengalami pelebaran pembuluh darah tubuh," katanya.
"Saya mengalaminya saat hamil anak kembar. Itu sebabnya hidung saya tidak hanya bengkak tapi lebih merah," ungkap Shannon.
Shannon menegaskan bahwa pregnancy nose yang terjadi selama kehamilan itu tidak berbahaya.
Ibu hamil harus segara ke dokter jika mengalami:
- Pembengkakan di wajah dan tangan
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala.
Baca Juga: Viral di Twitter, Benarkah Makan Daging Anjing Bisa Terkena Rabies?