Ultrasound Intravaskular, Diagnosis dan Penanganan Penyakit Jantung Koroner

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 11 Juli 2023
dr. Denio melakukan tindakan IVUS terkait penyakit jantung koroner.
dr. Denio melakukan tindakan IVUS terkait penyakit jantung koroner. Dok. Heartology Cardiovascular Center

Parapuan.co - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang cukup mematikan.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal gender dan usia.

Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh kita.

Ada banyak jenis penyakit jantung, dan masing-masing memiliki gejala dan pengobatannya sendiri. Salah satunya adalah penyakit jantung koroner (PJK).

Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh darah arteri koroner  menyempit akibat penumpukan plak aterosklerosis (kolesterol, lemak atau kalsium).

Hal ini dapat  mengakibatkan gangguan aliran darah dan oksigenasi otot jantung, yang dapat menyebabkan gejala angina pektoris atau serangan jantung seperti nyeri dada, sesak napas, mual, nyeri ulu hati, keringat  dingin, atau henti jantung.  

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K) dari Heartology Cardiovascular Hospital menjelaskan, bila ada gejala serangan jantung yang muncul, seringan apapun hendaknya jangan disepelekan.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter, bila perlu ke pusat serangan jantung (heart attack center) terdekat sehingga apabila dibutuhkan penangangan, tim emergency dan dokter spesialis bisa  segera melakukan penanganan yang tepat, cepat, dan akurat.

Penanganan penyakit jantung koroner yang baik dapat mencegah komplikasi lebih lanjut, antara lain gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok  kardiogenik, dan henti jantung yang dapat berujung pada kematian. 

Baca Juga: Carlo Saba Kahitna Meninggal Karena Serangan Jantung, Waspadai Gejalanya

“Saat ini tersedia Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau Angioplasty untuk penanganan PJK secara  cepat dan akurat, yakni tindakan intervensi untuk memulihkan aliran darah ke jantung dengan cara mengatasi sumbatan atau penyempitan pada arteri koroner.

"Sumbatan atau penyempitan arteri koroner akan diregangkan menggunakan balon kateter khusus untuk pembuluh darah koroner dan pemasangan  ring/stent, yang dimasukkan melalui pembuluh darah di lengan atau pangkal paha menuju jantung tanpa  proses bedah” jelas dr. Denio, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN

Diagnosis dan penanganan PJK di Heartology kini lebih akurat dengan adanya teknologi USG di pembuluh  darah koroner atau yang dikenal dengan istilah IVUS (intravascular ultrasound).

Pemeriksaan ini secara  detail memberikan gambaran pembuluh darah jantung; diameter, panjang, derajat dan jenis plak atau sumbatan pada pembuluh darah tersebut dengan lebih akurat.

Penggunaan IVUS saat PCI memberikan akurasi dalam pemilihan strategi intervensi sehingga pemasangan stent akan memberikan hasil yang optimal bagi pasien.

Studi dan register menunjukkan bahwa dibandingkan dengan panduan angiografi  semata, penggunaan IVUS berkaitan dengan angka kejadian kardiovaskular yang lebih baik.  

Heart Attack Center di Heartology dikenal dengan tim dokternya yang lengkap dengan kompetensi yang  tidak perlu diragukan lagi, serta teknologi medis terkini untuk tingkat keberhasilan yang tinggi dalam penanganan serangan jantung.

"Penanganan penyakit jantung koroner yang tepat tentu akan memperbaiki  kualitas hidup pasien dalam jangka panjang.” pungkas Harmeni Wijaya selaku Marketing Director Heartology Cardiovascular Hospital. 

Baca Juga: Baik untuk Jantung, Ini 3 Manfaat Kesehatan Rutin Bersepeda

(*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat